Jpnn
MANILA - Filipina
langsung bersuka cita dengan keputusan Presiden Joko Widodo membatalkan
eksekusi mati atas Mary Jane Veloso di Pulau Nusakambangan, Rabu (29/4)
dini hari tadi. Pemerintah di negeri yang dipimpin Benigno Aquino III
itu menganggap batalnya eksekusi atas Mary Jane merupakan keajaiban.
Departemen Luar Negeri Filipina pun
langsung merespon keputusan Presiden Jokowi -sapaan Joko Widodo-
membatalkan eksekusi atas perempuan yang sempat mendapat julukan Ratu
Heroin itu. “Kami lega bahwa eksekusi atas Maru Jane tidak dilakukan
malam ini,” ujar Charles Jose, juru bicara Kementerian Luar Negeri
Filipina seperti dikutip Philippines Star.
Menurutnya, doa warga Filipina untuk keselamatan Mary Jane telah terwujud. “Tuhan telah menjawab doa-doa kita,” lanjutnya.
Philippines Star pun menurunkan sebuah judul : Miracles Are Real yang artinya 'mukjizat itu nyata'.
Ibunda Mary Jane, Celia jelas menjadi
orang yang paling berbahagia karena putrinya lolos dari eksekusi oleh
regu tembak pada menit-menit terakhir. “Keajaiban telah datang pada
kehidupan putriku,” katanya.
Mary Jane ditangkap di Yogyakarta pada
2010 silam karena membawa heroin. Ia masuk dalam daftar nama terpidana
mati yang dieksekusi dalam gelombang kedua setelah permohonan grasi
maupun upaya peninjauan kembali yang diajukannya kandas.
Namun, sehari jelang eksekusi Mary Jane,
seorang perempuan di Filipina bernama Maria Christina Sergio yang
mengaku bertanggung jawab atas kasus mantan pekerja migran yang sempat
mendekam di LP Wirogunan, Yogyakarta itu. Maria yang mengaku telah
merekrut Mary Jane menyerahan diri ke kepolisian di Provinsi Nueva Ecija
pasa Selasa (28/4) pagi.(ara/jpnn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar