Bagus Prihantoro Nugroho - detikNews
Jakarta - Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono
(SBY) menyampaikan pidato kunci dalam Konferensi Parlemen Asia Afrika.
Dalam pemaparannya SBY menceritakan bagaimana kerja sama bangsa-bangsa
Asia Afrika selama ini.
"Sepuluh tahun lalu saya menyelenggarakan
peringatan 50 tahun Konferensi Asia Afrika, di situ terlihat bagaimana
eratnya kemitraan kita. Saat itu saya menginisiasi New Asian-African
Strategic Partnership," ungkap SBY pada awal pidatonya yang berbahasa
Inggris di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (23/4/2015).
SBY
kemudian menyatakan apresiasinya terhadap peringatan KAA yang kembali
digelar. Menurut dia saat ini merupakan momen tepat untuk kembali
mempererat hubungan antar negara.
"Kalau dulu anti kolonialisme
dan anti penjajahan, sekarang setelah kita merdeka kita tetap fight for
justice atau keadilan, juga perdamaian dan kesejahteraan termasuk
permasalahan di Palestina," ungkap SBY disambut tepuk tangan para
hadirin.
Peserta dalam pertemuan ini adalah para delegasi
Parlemen Asia-Afrika, termasuk seluruh anggota DPR RI. SBY yang kini
menjadi Chairman of Global Green Growth Institute (GGGI) berpidato
dengan jelas dan tegas.
Selama pemaparannya yang berlangsung
hampir 18 menit, SBY ditepuktangani sebanyak empat kali ketika
menyampaikan pernyataan yang menyangkut perdamaian. SBY juga sempat
memuji Pidato Presiden Jokowi.
"Kita sudah dengar pidato Presiden
Jokowi, saya menambahkan pidato saya tadi yang lebih praktis, apa yang
bisa dilakukan oleh negara Asia-Afrika," kata SBY.
Di akhir
pemaparannya, SBY mendapatkan standing ovation selama lebih dari satu
menit dari para peserta. SBY kemudian meninggalkan ruangan setelah
memberikan salam hormat kepada hadirin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar