Bagus Prihantoro Nugroho - detikNews
Jakarta -
Doktor teknik termuda di Indonesia, Arief Setiawan kini tinggal menuai
buah yang dia tanam. Arief lulus sarjana di Jurusan Teknik Mesin FT UGM
dengan IPK 3,93 di tahun 2008 dan sempat berjualan pisang goreng. Kini
Arief mulai menggapai mimpinya menjadi miliarder.
"Banyak orang,
termasuk saya saat itu, yang berpikir untuk mulai bisnis harus siapkan
banyak modal, harus bisnis yang bonafide, harus bisnis yang pasti
untung, harus bisnis yang tidak capai, dan lain-lain. Itu juga sempat
membayangi saya di masa-masa awal memulai bisnis. Ada beberapa kawan
saya yang bahkan bilang, 'masa mahasiswa IPK 3,93 dari UGM jualan pisang
penyet gerobakan!'," kenang Arief mengawali kisah inspiratifnya dengan
detikcom, Senin (6/7/2015).
Ketika itu modal yang dia miliki
hanyalah Rp 700.000 dan dipergunakan untuk membeli gerobak dengan
mengusung nama 'Pisang Penyet Bang Kiming'. Hal yang terpikir saat itu
tak lain dan tak bukan adalah untuk biaya melanjutkan studi ke jenjang
magister.
Dia sangat ingin berkuliah teknik di negara yang amat
maju di bidang teknologi. Jepang adalah tujuannya saat itu, saat usianya
masih 18 tahun.
Arief telah menyelesaikan jenjang sekolah
menengah pada usia 15 dan langsung menuju bangku sarjana. Dia kemudian
lulus sarjana dalam waktu 3 tahun 9 bulan dengan menyabet predikat
wisudawan terbaik di kampusnya. Tetapi setelah lulus itu dia tak lantas
menjadi pengangguran. Rupanya prestasi semasa kuliah turut menunjang
nasibnya setelah lulus.
Dia kemudian menerima beasiswa dari
pemerintah Jepang dan sebulan setelah lulus langsung terbang ke negeri
sakura itu. Tetapi dia tak lantas langsung berkuliah, selama 1 semester
dia harus menjadi asisten peneliti terlebih dahulu.
Lalu bagaimana kabar Pisang Penyet Bang Kiming?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar