Pewarta: Indriani
Jakarta (ANTARA News) - Pemerhati perempuan dan anak Giwo Rubianto
Wiyogo mengatakan kasus Engeline terlalu dipolitisasi dan banyak ingin
mencari tenar melalui kasus tersebut.
"Sebagai pemerhati saya prihatin dengan kasus Engeline karena
terlalu dipolitisir dan ada pihak-pihak yang ingin mendapatkan
keuntungan dari masalah anak tersebut," ujar Giwo di Jakarta, Sabtu.
Di negara lain, sambung Giwo, pelaku kekerasan yang sampai
menghilangkan nyawa anak tersebut terancam hukuman mati. Akan tetapi
yang terjadi sebaliknya pada kasus Engeline masih terjadi tarik ulur.
"Ini ada kasus kekerasan pada anak, korbannya meninggal, seharusnya
jangan dipolitisir. Kekerasan pada anak memiliki kekuatan hukum yang
kuat," tambah dia.
Selain itu, dia juga kasus tersebut juga merambah ke berbagai
persoalan seperti proses adopsi yang hanya dilakukan di depan akta
notaris.
"Saya melihat masyarakat mulai jenuh melihat perkembangan kasus ini.
Seharusnya kita harus fokus pada kasus kekerasan pada anak, jangan
sampai meluas," jelas dia.
"Kasus Engeline mengajarkan kita banyak hal. Terutama mengenai peran
guru dalam perlindungan anak. Jika ada murid yang ke sekolah kumal,
tidak terurus maka guru harus memberi perhatian lebih, bahkan kalau
perlu harus mendatangi orang tuanya," kata Giwo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar