VIVA.co.id - Ayah
kandung Engeline, Achmad Rosidik, menyatakan niatnya untuk bertemu dan
berbicara hati ke hati dengan pembunuh anaknya, Margriet Magawe.
Achmad
Rosidik sangat ingin berjumpa wanita yang pernah merawat anak
kandungnya itu hanya untuk menanyakan satu hal, yang baginya masih
mengganjal di hati di pikiran.
"Pertanyaan saya sama Bu Margriet,
kenapa setega itu. Padahal dulu dia berjanji merawat anak saya dengan
baik," kata Achmad Rosidik, Rabu 1 Juli 2015.
Achmad
menceritakan, ia dan istrinya Hamidah, rela menyerahkan Engeline untuk
diadopsi Margriet karena saat itu Margriet terlihat sangat baik dan
berjanji akan merawat dan menjaga Engeline.
"Kok sekarang dibunuh dengan keji seperti itu," kata Achmad.
Achmad hanya berharap, pembunuh putri kecilnya itu dapat dihukum sesuai dengan perbuatan keji yang telah dilakukannya.
Achmad
juga menyatakan sangat berterima kasih kepada kepolisian Bali karena
sudah berjuang membongkar dalang di balik kematian Engeline.
"Saya apresiasi sekali dengan Kapolda sudah bekerja keras mengungkap kasus ini," kata Achmad.
Engeline Dikubur Hidup-hidup
Fakta
demi fakta satu persatu terungkap pasca ditemukannya Engeline dalam
kondisi tak bernyawa di dalam lubang di belakang rumah orang tua
angkatnya, Margriet di Jalan Sedap Malam Denpasar, Bali.
Salah
satu fakta mengerikan yang terungkap ialah dugaan bahwa Agus mengubur
Engeline dalam kondisi masih bernyawa di dalam lubang berkedalaman
setengah meter itu.
Kepala Forensik RUSP Sanglah Denpasar Dudut
Rustiadi menyampaikan hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan bagian dalam
dan luar jasad Engeline. Berdasarkan hasil pemeriksaan ditemukan bukti
yang menimbulkan dugaan bahwa gadis kecil itu memang masih hidup saat
dikubur oleh pelaku.
"Dari pemeriksaan memang ditemukan bekas
lilitan tali plastik di leher, tapi jeratan itu tidak berakibat fatal
dan tidak menggangu pernafasan karena hanya bersifat di luar saja.
Analisa kami, korban masih hidup saat tali menjerat leher dan tubuh
korban dikuburkan," kata Dudut saat berbincang dengan tvOne, Kamis, 11 Juni 2015.
Selain
itu, dari hasil pemeriksaan tim forensik, Engeline diperkirakan sudah
lebih dari tiga minggu dikubur di dalam lubang di dekat kandang ayam.
Hal itu dibuktikan dengan tanda pembusukan saat jasad menjalani
pemeriksaan.
"Itu terlihat dari sudah terjadinya perubahan struktur sel dari jenazah normal menjadi lemak jenuh," Dudut menambahkan.
Engeline
ditemukan dalam kondisi tak bernyawa setelah lebih dari tiga pekan
dinyatakan hilang misterius saat bermain di halaman rumah orang tuanya.
Polresta Denpasar akhirnya menetapkan seorang tersangka atas nama
Agus yang tak lain adalah mantan pembantu dan juga mantan penjaga rumah
orang tua angkat Engeline. (ase)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar