LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
RMOL. Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH M.
Zainul Majdi meminta kepada Presiden RI Joko Widodo memerintahkan Badan
Urusan Logistik (Bulog) untuk menyerap hasil panen jagung para petani
NTB. Pasalnya, pada tahun 2016 produksi jagung di NTB meningkat 26
persen, mencapai 1 juta ton lebih
"Hanya saja harga di saat panen
jatuh. Ini membuat warga kami terus protes," kata Zainul di depan
Presiden Jokowi saat menghadiri Hari Pers Nasional (HPN) 2016 di Pantai
Kuta, Lombok Tengah, NTB, Selasa (9/2).
Zainul juga menyayangkan
adanya rencana pemerintah untuk melakukan impor jagung di tengah
produksi jagung petani yang melimpah. Apalagi harga jagung impor yang
akan dibeli mencapai Rp 3.000 per kilogram. Padahal, harga jagung di NTB
kurang dari Rp 2.000 per kilogram.
"Jika dana membeli jagung impor digunakan untuk membeli jagung petani, maka akan membantu petani jagung di NTB," ujarnya.
Zainul
juga melaporkan, instruksi Presiden Jokowi kepada Bulog untuk bisa
menetapkan harga pembelian pemerintah (HPP) jagung dan meminta Bulog
menyerap jagung petani, saat menghadiri perayaan Tambora Menyapa Dunia
2015 lalu, belum dilakukan oleg Bulog.
"Ini terpaksa kami laporkan pak Presiden. Karena masyarakat kami sudah lama menjerit," tukasnya. [rus]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar