BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Sabtu, 23 April 2011

Teroris Imingi Media Berita Eksklusif

Mereka menginginkan aksinya diliput oleh media massa, terutama televisi luar negeri.

VIVAnews - Jaringan teroris memanfaatkan media dengan iming-iming liputan ekslusif terhadap aksi teror yang dilakukan. Dengan modus iming-iming berita eksklusif itu, jaringan teroris berharap aksi mereka dengan cepat menyebar ke seluruh penjuru dunia.

"Mereka sangat senang dipublikasikan. Misi yang dia buat diketahui masyarakat maupun dunia internasional," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu 23 April 2011.

Jaringan teroris, kata Boy, sangat memahami kebutuhan informasi kalangan pers atas pemberitaan yang ekslusif. Sehingga, mereka benar-benar memanfaatkan kebutuhan media. "Ingin cari dukungan bahwa apa yang dilakukan itu benar," kata dia.

Modus itulah yang digunakan oleh jaringan teroris bom buku dan bom Serpong. Dengan diotaki P, mereka menginginkan aksinya diliput oleh media massa, terutama jaringan televisi luar negeri.

P yang diketahui dekat dengan kalangan media itu tak mengalami kesulitan mencari jaringan media. Untuk menjalankan niatnya menyebarluaskan teror itu, P menghubungi kamerawan salah satu televisi swasta, IF. "IF ditawarkan jasa untuk mencari jaringan televisi untuk diliput, untuk disiarkan secara langsung," kata Boy.

P dan IF diketahui telah bertemu dua kali sebelum maraknya bom buku pada Maret lalu. Dalam pertemuan itu, P menginformasikan akan adanya ledakan bom dan IF diminta untuk meliput langsung secara ekslusif. "P Menyampaikan, akan ada rencana aksi teror, terutama yang terkait hari Jumat kemarin. Ditawarkan kepada IF, informasi untuk liputan," kata dia. (sj)

Tidak ada komentar: