BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Selasa, 03 Januari 2012

Abraham: Status Miranda Tinggal Tunggu Waktu

VIVAnews - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengatakan akan berupaya membuka kemungkinan keterlibatan pihak lain dalam kasus suap cek pelawat dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda Swaray Goeltom.

"Jadi pokoknya kasus Nunun kami berusaha membuka sejauh mungkin, sehingga tidak berhenti di sini saja kami bisa mengungkap aktor-aktor intelektual. Intinya itu saja," kata Abraham Samad di kantor KPK, Jakarta, Senin malam, 2 Januari 2011.

Sementara itu, Miranda yang dianggap sebagai pihak diduga memiliki keterlibatan dalam pembagian 480 cek pelawat masing-masing senilai Rp50 juta kepada anggota DPR terkait pemilihan dirinya sebagai Deputi Gubernur Senior BI, belum diputuskan statusnya oleh KPK.

Menurut Abraham, semua pihak yang terlibat dalam kasus yang menyeret sejumlah Anggota Dewan ini akan diungkap tanpa ada yang ditutupi. Abraham meminta agar semua pihak tidak perlu khawatir.

"Tinggal menunggu hari saja kan semua itu, tenang-tenang sajalah. Semua orang-orang yang teridentifikasi terlibat dalam kasus cek pelawat itu nanti pada akhirnya akan kami periksa," tegasnya.

Miranda sendiri membantah pernah menjanjikan anggota Komisi Keuangan DPR periode 1999-2004 memberikan uang saat dirinya terpilih menjadi Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia pada 2004.

"Saya tidak pernah menjanjikan memberi uang atau menjanjikan apapun kepada siapapun sebelum atau setelah pemilihan," kata Miranda usai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Selasa 26 Oktober 2010. (adi)

Tidak ada komentar: