BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Minggu, 08 Januari 2012

Pembangunan Kilang BBM Mendesak

VIVAnews - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan menilai pembangunan kilang di Indonesia saat ini sudah mendesak. Kebutuhan BBM nasional saat ini telah mencapai 56 juta kiloliter per tahun, sedangkan kapasitas kilang Pertamina hanya mampu memproduksi 41 juta kiloliter.

"Kilang merupakan mata rantai produksi hilir Pertamina dan memiliki peran yang sangat vital," kata Karen Agustiawan di Cilacap, Rabu, 28 Desember 2011.

Karen menjelaskan, saat ini Pertamina memiliki 6 kilang dengan kapasitas produksi 41 juta KL per tahun yang terdiri dari premium 12 juta KL, solar 18,35 juta KL, kerosin atau minyak tanah 7 juta KL, dan avtur 3,3 juta KL. Sedangkang kebutuhan BBM nasional saat ini mencapai 56 juta KL per tahun dengan pertumbuhan laju konsumsi 6 persen per tahun.

Karen menjelaskan, produksi premium saat ini baru mampu memenuhi kebutuhan nasional sebesar 54 persen, solar 86 persen, dan avtur 100 persen. "Sangat sulit memenuhi kebutuhan konsumsi BBM nasional karena kilang Pertamina dibangun pada 1970-1980an," katanya.

Pertamina, lanjut Karen, terpaksa melakukan impor BBM premium sebesar 12 juta KL per tahun dan solar 3 juta KL per tahun, angka ini terus meningkat. Karena itu, dia menyatakan kebutuhan kilang baru sangat mendesak. Pertamina terus berupaya untuk memperbaiki bisnis kilang untuk meningkatkan margin.

Salah satunya adalah dengan membangun Resid Fluid Catalytic Cracking (RFCC) Refinery Unit IV Cilacap untuk meningkatkan margin. Selain itu, Pertamina berencana untuk membangun berbagai kilang, salah satunya kilang di Tuban yang bekerjasama dengan Saudi Aramco.

"Dengan berbagai proyek tersebut, maka diharapkan akan mampu menambah produksi BBM Pertamina dari 41 juta KL menjadi 66 juta KL," katanya.

Untuk pembangunan RFCC sendiri akan memakan waktu konstruksi 36 bulan dan selesai pada kuartal IV 2014, namun Pertamina bertekad mempercepat pembangunan dan dicanangkan akan mulai beroperasi pada kuartal III tahun 2014.

Seperti diketahui, kilang Cilacap merupakan kilang terbesar yang dimiliki Pertamina dengan kapasitas total 348 ribu per hari atau 35 persen dari total produksi BBM Pertamina. Kilang Cilacap terdiri dari dua Fuel Oil Complex (FOC). FOC pertama selesai pada 1974 dan FOC II selesai pada 1981. (hp)

Tidak ada komentar: