BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Rabu, 22 Mei 2013

Golkar: Pak Harto Banyak Meninggalkan Pengagum di Indonesia

Ahmad Toriq - detikNews
Jakarta - Caleg Golkar di Tasikmalaya memasang baliho kampanye dengan foto Soeharto mesem. Baliho itu dinilai tepat jika memang masyarakat di wilayah kampanye sang caleg merindukan sosok Soeharto.

"Pak Harto sendiri banyak meninggalkan pengagum di seluruh Indonesia. Jadi wajar saja kok," kata Wasekjen Golkar, Nurul Arifin, saat dihubungi, Selasa (21/5/2013).

Nurul mengapresiasi setiap kreasi politik caleg Golkar. Caleg Golkar di lapangan bahkan memang dituntut kreatif untuk menjaring pemilih.

"Banyak caleg mengembangkan jargon mereka sesuai dengan apa yang mereka pikir relevan untuk dapilnya. Dalam pandangan kami, mereka yang di lapangan pasti lebih tahu apa yang terbaik untuk menjadi propaganda politiknya," tuturnya.

Meski demikian, kreatifitas caleg Golkar haruslah sesuai dengan platform partai. "Tema sentral politik partai Golkar dalam kampanye Pileg 2014 adalah 'Membangun Indonesia dari Desa'. Kami juga memiliki tagline 'Suara Golkar, Suara Rakyat'," ujar Nurul memaparkan tagline partainya.

Baliho besar berhias Soeharto mesem itu berada di Jl Tanuwijaya, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Menurut informasi, baliho baru dipasang Senin (20/5) kemarin. Di baliho, gambar Soeharto tampak menonjol. Selain ukurannya yang besar, Soeharto yang rambutnya memutih digambarkan melempar senyum khasnya sembari melambaikan tangan.

Di bawah gambar Soeharto terdapat gambar dua caleg bernomor 5, yakni Hendra dan Noves Narayana. Hendra adalah caleg untuk DPRD Tasik, sedangkan Noves merupakan caleg DPRD Provinsi Jabar. Di sela gambar-gambar itu terselip tulisan "Piye Kabare? Enakan Jaman ku Toh". Tulisan itu tertutup kepala Hendra.

"Kami menangkap keinginan dan harapan masyarakat yang menginginkan kembali ke kehidupan kondusif seperti dipimpin almarhum (Soeharto)," kata Ketua DPD Partai Golkar Kota Tasikmalaya, Noves Narayana, ketika dikonfirmasi detikcom, soal alasan pemasangan baliho itu, Selasa (21/5/2013).

(van/mpr)

Tidak ada komentar: