BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Rabu, 29 Mei 2013

Kadin: Perlu Sinergikan Pendidikan dan Industri

INILAH.COM, Jakarta - Pendidikan di Indonesia saat ini belum mampu mencetak tenaga kerja yang berkulitas dan siap bersaing di sektor usaha baik lokal maupun internasional. Apa solusinya?

Apalagi dunia pendidikan masih belum sempurna melaksakanan ujian nasional. Jika hal ini terus terjadi, upaya menciptakan tenaga kerja yang siap kerja akan mengalami kesulitan.

Rakornas Kadin Bidang Tenaga Kerja, Pendidikan dan Kesehatan yang berlangsung di Semarang pada April 2013, menghasikan rekomendasi kepada pemerintah mengenai permasalahan pendidikan dan industri.

Ketua Kadin Bidang Tenaga Kerja, Benny Sutrisno menjelaskan saat ini sistem yang ada belum mampu menghasilkan tenaga kerja yang siap pakai di industi. Kadin sendiri terus mendorong pemerintah untuk memantapkan kurikulum pendidikan berbasis kompetensi yang dinilai mampu membentuk mencetak pekerja yang trampil sesuai dengan bidang yang membutuhkan.

“SMK sekarang memang sudah menjalankan kurikulum berbasis kompetensi, hanya saja sistem itu tidak dijalankan dengan baik,” kata Benny dalam paparannya di Jakarta, Rabu (29/5/2013).

Dengan demikian terdapat jarak yang cukup terjal antara dunia pendidikan dan dunia industri. Mereka terkesan berjalan sendiri-sendiri.

Untuk meningkatkan kerja sama antara lembaga pendidikan dan industri, Kadin menyarankan dibentuknya lembaga intermediasi yang menjembatani hubungan mereka. Dengan demikian mampu mendapatkan manfaat yang sebenarnya dari sistem berbasis kompetensi.

Selain itu, Kadin juga mendorong pemerintah untuk melalui kementerian pendidikan dan kebudayaan untuk memberikan kelonggaran kepada institusi pendidikan swasta membuka politeknik baru.

Menurut Wakil Ketua Umum kadin Bidang Pendidikan dan Kesehatan James Riady, ekonomi sekarang berbasis pengetahuan. Untuk itu membutuhkan peran pendidikan tinggi dan tenaga kerja yang siap mengisi lini-lini penting di indsutri. Jadi diperlukan adanya Link and Match antara lulusan terdidik dengan kebutuhan dunia usaha. [hid]

Tidak ada komentar: