BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Rabu, 22 Mei 2013

Ini Tantangan Reformasi ke-2 Menurut Hatta Rajasa

INILAH.COM, Jakarta - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) mendorong masyarakat Indonesia untuk kembali memperjuangkan reformasi Jilid ke dua. Sebab, Indonesia masih perlu dilakukan reformasi total.

Hatta mencatat ada lima tantangan yang harus direspons secara serius oleh bangsa Indonesia saat ini. Untuk itu, dia merasa perlu diperjuangkan reformasi jilid kedua.

Menurutnya, tantangan pertama adalah konsolidasi demokrasi. Sebab, demokrasi Indonesia sudah terkena virus oligarki.

"Demokrasi menjadi pekerjaan besar kita agar dapat membawa kesejahteraan. Bukan demokrasi yang membawa pemimpin yang hanya peduli kepada pengusaha," kata Hatta, pada orasi Politik dalam acara 15 Tahun Reformasi, di Balai Sudirman, Jakarta, Selasa (21/5/2013).

Tantangan kedua, kata Hatta, keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia masih perlu dibenahi. Sebab, dia melihat banyak limbah-limbah yang merusak sistem demokrasi di tanah air.

"Kekayaan kita harus juga membawa dampak besar bagi keadilan masyarakat kita. Kita harus menegakkan pasar sosial yang berkeadilan," kata Menteri Koordinator Perekonomian itu.

Tantangan ketiga, politik yang memperjuangkan kesejahteraan rakyat. Untuk itu, kesejahteraan harus menjadi tema utama dalam reformasi dijilid kedua.

"Bagaimana kita mendorong masyarakat kita yang miskin menjadi berkehidupan yang layak," tegas Hatta.

Tantangan ke empat, oligarki kepada pemilik modal harus menjadi kesejahteraan rakyat. Oleh sebab itu, kata Hatta, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus diperkuat.

Menurutnya, politik uang harus dibumi hanguskan dari republik Indonesia ini. "Kita harus memperkuat KPK, karena ini agenda reformasi terpenting," tegas Hatta.

"Agenda kelima, ini akan menjawab tantangan kita kedepan. 2015 kita akan menjadi masyarakat global. Kita harus bangkitkan kemandirian bangsa," ujarnya.[jat]

Tidak ada komentar: