Medan (ANTARA News) - Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah mewah milik seorang kontraktor SP, di Jalan KH Ahmad Dahlan No.9 Medan, Senin.

"Tim KPK tiba di kediaman pengusaha tersebut, sekitar pukul 10.30 WIB. Mereka menumpang mobil Toyota Kijang Innova hitam dengan nomor polisi BK-1525-QF," kata Kepala Lingkungan I Kelurahan Jati, Medan, Maimun Sitanggang kepada wartawan.

Penggeledahan itu diduga terkait kasus tangkap tangan penyuapan terhadap Bupati Mandailing Natal (Madina) Hidayat Batubara.

Petugas KPK itu, menurut dia, sebanyak lima orang, dan seorang di antaranya adalah perempuan.

"Hingga pukul 12.55 WIB, Tim KPK masih melakukan pemeriksaan di rumah pengusaha tersebut," ujarnya.

Sitanggang menjelaskan, rumah itu adalah milik anak SP, dan tidak diketahui namanya. "Karena keluarga SP belum terdaftar di lingkungan tersebut. Namun SP sering ke rumah itu," ucap dia.

Dia menjelaskan, keluarga SP sedang tidak berada di rumah tersebut. Yang ada hanya tiga orang pembantu.

"Petugas KPK diketahui menggeledah salah satu ruangan yang merupakan kamar kerja SP. Ruang lain juga diperiksa oleh penegak hukum tersebut," kata Sitanggang.

Sementara, Juru Bicara KPK, Johan Budi SP yang dihubungi dari Medan tidak memberikan jawaban dan begitu juga saat disms.

Petugas KPK sebelumnya juga menggeledah kantor SP di Jalan Bima Sakti Medan, Kamis (16/5). Mereka membawa sejumlah berkas dan dua karyawati dari kantor tersebut.

Petugas KPK mengamankan Bupati Mandailing Natal (Madina) Hidayat Batubara (HB) dalam operasi tangkap tangan di Medan, Selasa (14/5).

SP (kontraktor) dari swasta bertemu dengan HB, yaitu Bupati di Madina di rumahnya di Medan dan sekitar pukul 12.00 WIB diduga ada serah terima uang antara SP dengan HB.

Tim KPK kemudian melakukan penangkapan saat SP hendak meninggalkan rumah HB. Bersama SP ada KRL yaitu kepala Dinas PU Kabupaten Madina.

Dalam operasi tersebut, penyidik KPK turut menyita uang senilai Rp1 miliar.  (M034/T007)