INILAH.COM, Jakarta - Paguyuban Pedagang Kerak Telur Betawi
membantah jika keberadaan mereka tak diakomodir oleh PT JIExpo, selaku
penyelenggara Pekan Raya Jakarta (PRJ) di Kemayoran.
"Tidak
benar jika Jakarta Fair ini nggak mengakomodir para pedagang kecil atau
pedagang kerak telor," tegas Koordinator Paguyuban Pedagang Kerak Telor
Betawi, Yani di Jakarta, Selasa (18/6/2013).
Yani menjelaskan,
sebanyak 240 pedagang makanan khas Betawi telah diberikan kesempatan
berdagang di dalam dalam event Jakarta Fair yang digelar selama 32 hari
itu. Ia mengatakan jika ada yang menyebut Pekan Raya Jakarta di
Kemayoran tidak memberikan ruang berdagang bagi pedagang kerak telor,
menurutnya itu omong kosong.
"Bisa dilihat dengan mata telanjang pedagang kerak telor ini gampang ditemui di dalam arena Jakarta Fair Kemayoran," ujarnya.
Ia
meminta kepada Jokowi dan Ahok atau pihak lain, agar sebelum membuat
pernyataan sebaiknya datang dan lihat dulu, jangan langsung menuding.
"Coba lihat sendiri, di dalam arena sini banyak kan pedagang kerak
telor, mereka ini yang benar-benar asli Betawi, bukan pedagang musiman
dari luar daerah,” tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya,
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Wagub Basuki Tjahaja Purnama
beberapa waktu lalu melontarkan kritikan terhadap PT JIExpo sebagai
penyelenggara PRJ Kemayoran.
Jokowi-Ahok menilai PT JIExpo
terlalu mencari untung dan kurang memberikan porsi kepada pedagang
kecil. Bahkan usai membuka PRJ, Jokowi menunjukan kepada wartawan
pedagang kerak telor yang berada di luar area PRJ, yang menurutnya tidak
pernah diberi kesempatan oleh PT JIExpo. Hal tersebut jugalah yang
mendorong Jokowi-Ahok mengelar PRJ pro rakyat di Monas akhir pekan
lalu.[bay]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar