BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Kamis, 25 Juli 2013

Kantor Diserang Massa, PPP Bantah Terkait Politik

 VIVAnews - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) membantah aksi penyerangan yang terjadi Selasa 23 Juli 2013, di kantor PAC PPP Depok bermuatan unsur politik. Pihak DPC PPP menegaskan, aksi brutal yang dilakukan sekelompok massa tersebut murni urusan pribadi.

Hal itu disampaikan langsung oleh Ketua DPC PPP Depok Rusdy Madari pada sejumlah media di Kantor PAC PPP Depok Jalan Keadilan, Sukmajaya, Rabu 24 Juli 2013 malam. Terkait masalah ini, Rusdy mengaku pihaknya telah menyerahkan sepenuhnya pada aparat.

“Perlu kami tegaskan, penyerangan yang terjadi kemarin sore adalah murni urusan pribadi. Ada salah satu kader kami yang mempunyai urusan dengan anggota keluarganya. Kami sangat menyayangkan hal tersebut karena yang jadi korban kantor kami,” kata Rusdy.

Ketika disinggung apa pemicunya, Rusdy enggan memberikan komentar lebih jauh. Menurutnya hal itu adalah urusan pribadi yang bersangkutan.

“Yang jelas ini tidak terkait partai. Kami juga menegaskan, kasus ini tidak mempengaruhi PPP. Kader kami semua tetap semangat dan tetap kompak,” ujarnya.

Guna mewaspadai adanya aksi serupa serta adanya ancaman dari pihak luar, Rusdy mengaku telah melakukan koordinasi dengan pihak berwajib. Ia pun telah mengerahkan sejumlah personEl keamanan partai Angkatan Muda Ka’bah (AMK) untuk berjaga di seluruh kantor PAC yang ada di Kota Depok.

“Sekarang sudah tidak apa-apa, semua sudah kondusif. Kami yakin tidak akan terulang,” tutupnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kantor PAC PPP Depok di Jalan Keadilan, Sukmajaya diserang sekelompok orang tak dikenal yang datang menggunakan motor dan beratribut serba hitam, Selasa sore sekitar pukul 15.30 WIB.

Tanpa banyak basa-basi, massa yang diperkirakan berjumlah sekitar 15 orang itu pun langsung merusak dan melukai 4 orang dimana satu orang diantaranya adalah kader partai.

Saat ini, polisi telah mengamankan Fahrudin Sholeh salah seorang dugaan pelaku yang diyakini sebagai dalang aksi anarkis tersebut. (adi)

Tidak ada komentar: