BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Selasa, 30 Juli 2013

BIN Harus Pastikan Presiden Tak Disadap

Oleh: Ajat M Fajar

INILAH.COM, Jakarta - Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq mengaku prihatin dengan isu soal penyadapan yang dilakukan pihak asing kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam pertemuan G-20 di London, Inggris.

Menurutnya, dengan isu adanya penyadapan ini bisa menodai hubungan diplomatis antara Indonesia dengan Australia.

"Jika hal itu benar, maka otoritas Australia harus meminta maaf kepada Indonesia. Pada sisi lain kejadian ini menunjukkan bahwa keamanan komunikasi pejabat tinggi negara masih rentan diintersepsi," ujar Mahfudz di Jakarta, Senin (29/7/2013).

Dia mengatakan, dalam kasus ini peranan Badan Intelejen Negara (BIN) dan Sandi Negara sangatlah penting. Sehinga dari kasus ini kedua lembaga itu bisa memastikan jika Presiden tidak disadap oleh pihak luar.

"Lembaga Sandi Negara harus memastikan bahwa sistem dan perangkat komunikasi pimpinan lembaga-lembaga tinggi negara aman dan terkendali baik," imbuhnya.

Selain itu, jika benar penyadapan ini terjadi Mahfudz menyesalkan hasil penyadapan itu digunakan oleh pihak Australia untuk kepentingannya.

"Pihak Australia semestinya tidak ikut menikmati hasil sadapan tersebut karena bisa dipersepsi telah terjadi kerjasama intelejen Inggris dan Aussie terkait hal ini," tandasnya.[jat]

Tidak ada komentar: