BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Kamis, 25 Juli 2013

KPK Apresiasi Penghargaan Ramon Magsaysay

Oleh: Firman Qusnulyakin

INILAH.COM, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendapat penghargaan Ramon Magsaysay Award 2013 dalam bidang penegakan hukum.

Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengapresiasi penghargaan prestisius itu. "Ini adalah award pertama bagi lembaga negara di Indonesia yang bergerak di bidang penegakan hukum," kata Bambang saat dihubungi, Kamis (25/7/2013).

Penghargaan itu bukan hanya untuk KPK saja, melainkan juga untuk masyarakat, NGO penggiat antikorupsi, dan media massa dalam memerangi korupsi bersama.

"Penghargaan ini merupakan penilaian pihak Raymond Magsaysay dalam melihat kinerja sejak awal berdiri KPK sampai kini. Kami di KPK hanya menjalankan tugas memberantas korupsi secara sungguh sungguh, independen, dan tanpa pandang bulu," katanya.

Penghargaan tersebut harus dijadikan pemicu bagi jajaran KPK untuk bekerja lebih keras dan tidak kenal menyerah dalam memberantas korupsi.

"Penghargaan ini pula akan kami jadikan pengingat supaya kerja KPK senantiasa berada pada rel yang benar dan bisa memenuhi harapan masyarakat sehingga pada akhirnya bisa berkontribusi bagi sebuah Indonesia yang lebih baik," sambungnya.

"Semoga penghargaan ini terus menumbuhkan optimisme membangun Indonesia yang lebih baik di tengah kecemasan masa depan kita," tambahnya.

Untuk diketahui, setiap tahunnya The Ramon Magsaysay Award Foundation (organisasi asal Filipina) memberikan penghargaan bagi perorangan dan organisasi Asia atas pencapaian dan keunggulan di bidangnya masing-masing. Pengharagaan tersebut diberikan dalam enam kategori yakni, Government Service; Public Service; Community Leadership; Journalism; Literature and Creative Communication arts; Peace and International Understanding; dan Emergent Leadership.

Ramon Magsaysay Award ini sengaja dibentuk dan diberikan untuk mengenang almarhum Presiden Filipina Ramon Magsaysay. Penghargaan ini diberikan juga bertujuan untuk menyebarluaskan keteladanan integritasnya dalam menjalankan pemerintahan, kegigihannya dalam memberikan pelayanan umum, serta idealisme pragmatisnya dalam suatu lingkungan masyarakat yang demokratis.

Sebelumnya, dua tokoh sastra Indonesia, yakni Mochtar Lubis dan Pramoedya Ananta Toer sudah menerima award serupa. Namun, keduanya mendapat penghargaan dalam kategori Literature and Creative Communication arts. [rok]

Tidak ada komentar: