Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan. jangan menjadikan negara sebagai pemaksa dan pendikte dalam menentukan kehidupan di dalam masyarakat.

Hal itu dikemukakan Presiden Yudhoyono saat memberikan sambutan dalam buka bersama di kediaman Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Irman Gusman, di Jakarta, Rabu.

Kepala Negara mengemukakan, bila hal itu terjadi, maka menunjukan adanya sesuatu yang salah di masyarakat, karena negara menentukan segala arah kehidupan masyarakat.

"Kehidupan yang baik di negeri ini jangan menjadikan negara sebagai polisi, sebagai pemaksa sebagai pendikte apa yang dilaksanakan oleh rakyat," kata Presiden.

Menurut Presiden, dalam masyarakat demokrasi yang baik, maka masyarakat madani yang kuat dan bertanggungjawab menjadi penentu dari arah kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Masyarakat madani yang juga bertanggung jawab, yang punya nilai-nilai baik, mencirikan good society. Ia bisa mengatakan ini tidak baik, ini baik, ini tidak boleh, ini boleh. Kalau itu tidak ada dan mengharapkan negara sebagai polisi, maka kehidupan kita tidak baik," katanya.

Untuk itu, Presiden menyerukan, untuk membangun masyarakat madani yang kuat dan bertanggungjawab guna mewujudkan kehidupan masyarakat yang lebih baik.

"Dengan demikian the relation between state and the people itu akan bagus. Itulah yang dicita-citakan kita semua sebagaimana yang diharapkan dan diwariskan oleh para pendiri republik kita," kata Presiden.

Presiden kembali menegaskan, perlunya tujuh hal yang harus dibangun dalam demokrasi di Indonesia yang multipartai dan multikultur.

Tujuh hal tersebut, menurut Presiden, siap menerima perbedaan, mewadahi aspirasi minoritas, gunakan solusi damai ,dan bermartabat dalam penyelesaian konflik.

Kemudian, Presiden mengemukakan, kebebasan yang tidak boleh melecehkan dan menistakan simbol identitas masyarakat lainnya, kepentingan bangsa harus ditempatkan di atas kepentingan apapun, dan adanya keteladanan dari pemimpin.

"Kalau semuanya itu dilaksanakan, kehidupan yang harmonis, harapan kita masyarakat dunia juga begitu," kata Presiden.

Buka puasa bersama dengan pimpinan DPD merupakan rangkaian safari Presiden Yudhoyono dengan lembaga negara. Sebelumnya, Presiden melangsungkan buka bersama dengan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di rumah dinas ketuanya, Marzuki Alie.

Dalam buka bersama tersbeut juga hadir Wakil Presiden, Boediono, dan Ibu Herawati Boediono. Tampak pula Ketua DPR Marzuki Alie, Ketua MPR Sidarto Danusubroto, Wakil Ketua DPD GKR Hemas dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam.