BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Rabu, 26 Maret 2014

RI Telusuri Jejak MH370 dari Andaman dan Nikobar

VIVAnews - Hingga hari ini, Indonesia masih membantu pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370. Menurut Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, tim Indonesia memulai penelusuran jejak pesawat tersebut dari pulau Andaman dan Nikobar.

Alasannya, kata dia, jejak MH370 mulai hilang dari radar sejak memasuki wilayah tersebut. "Dari situ lah yang akan di-tracejejaknya. Itu di tengah laut yang luas, sehingga fokus yang pencarian dari daerah itu (Andaman dan Nikobar)," kata Djoko di Kemenkopolhukam, Jakarta, Selasa 25 Maret 2014.

Tim Indonesia, kata dia, tidak mendasarkan pencarian pada temuan puing-puing. Sebab, imbuhnya, puing pesawat bisa saja terbawa arus laut. Apalagi, MH370 yang membawa 239 orang itu hilang sejak 8 Maret lalu. 

"Samudera Hindia begitu luas. Mulai barat Sumatera sampai sebelah barat Australia. Marilah kita berdoa bersama-sama, ada sinyal-sinyal tanda-tanda di mana pesawat itu jatuhnya," kata dia.

Untuk membantu negara-negara yang ikut mencari pesawat, Indonesia mempermudah perizinan terbang pesawat asing di wilayah NKRI. "Sampai sekarang, ada 92 clearance untuk melakukan pencarian," kata dia.

Keluarga penumpang MH370
Tujuh penumpang MH370 itu merupakan warga negara Indonesia. Pemerintah, kata Djoko, sudah memberi kabar keluarga para penumpang MH370 tersebut.

"Pemerintah Malaysia sudah mengeluarkan statement kemarin dan oleh Kementerian Luar Negeri sudah diteruskan kepada tujuh keluarga korban. Seperti itu, apa adanya seperti yang disampaikan oleh PM Malaysia. Sehingga paling tidak para keluarga korban sudah menyiapkan diri," kata Djoko.

Sementara, mengenai uang pengganti untuk keluarga korban itu adalah tanggung jawab maskapai Malaysia Airlines. "Pemerintah melakukan pendampingan. Untuk nanti berhubungan dengan MAS. Kita akan terus memberikan pendampingan korban," ujar dia.

Dalam jumpa pers, Senin malam, Perdana Menteri Malaysia Najib memastikan bahwa pesawat MAS jatuh di Samudera Hindia. Kesimpulan ini berdasarkan analisa dari satelit Inggris yang menunjukkan bahwa pesawat tersebut kali terakhir terlihat di tengah-tengah Samudera Hindia, di bagian barat Perth, Australia.

"Ini merupakan sebuah lokasi yang terpencil. Jauh, dari kemungkinan lokasi pendaratan mana pun," kata Najib.

Oleh sebab itu, lanjut Najib, dia menyatakan dengan berat hati dan penyesalan, bahwa berdasarkan data baru itu, pesawat MH370 berakhir di bagian selatan Samudera Hindia.

Sementara duka mendalam dirasakan keluarga korban baik di Kuala Lumpur dan di Beijing. Mereka terlihat menangis histeris. Beberapa keluarga di Beijing bahkan terlihat membenturkan kepala mereka ke dinding, saking merasa frustasi. (umi)

Tidak ada komentar: