BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Kamis, 20 November 2014

Orangutan Bukan Mainan, KPI Harus Ketat Awasi Penggunaan Satwa Liar

Laporan: Aldi Gultom

RMOL. Media televisi seharusnya menjadi guru yang baik dan benar bagi masyarakat dalam upaya penyampaian informasi, termasuk dalam upaya mendukung konservasi satwa liar di Indonesia.

Ironisnya, pada 8 November 2014 tayangan musik Inbox di SCTV menggunakan Orangutan dan burung Kakatua sebagai hiburan di panggung musik tersebut. Orangutan dibawa naik ke panggung hiburan tersebut dan dijadikan bahan lelucon tanpa ada nilai edukasi apapun mengenai satwa liar.

"Media seharusnya menjadi guru bagi pemirsa televisi dan sudah seharusnya memberikan edukasi yang baik dan benar mengenai satwa liar. Tayangan Inbox di SCTV sama sekali tidak lucu karena Orangutan bukan mainan," kata juru kampanye Centre for Orangutan Protection (COP), Hery Susanto, dalam rilisnya, Rabu (19/11).

Ketika para aktivis perlindungan satwa liar berjibaku melawan perdagangan satwa liar dan melakukan edukasi serta penyadaran ke masyarakat tentang pentingnya satwa liar di alam, media malah seolah melakukan yang kontraproduktif.

"Acara Inbox mencontohkan bagaimana jinaknya burung Kakatua dan Orangutan. Sangat disayangkan ketika dengan bebas satwa tersebut bisa digunakan dalam sebuah acara hiburan," kata juru kampanye Jakarta Animal Aid Network (JAAN), Benvika.

Tayangan yang menggunakan satwa liar seharusnya memuat nilai edukasi yang baik dan benar, bukan hanya menonjolkan sisi hiburan.

Hari ini, Centre for Orangutan Protection (COP), Orangutan Information Center (OIC), Jakarta Animal Aid Network (JAAN), Animals Indonesia dan Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) mendatangi Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat untuk menyampaikan bahwa sudah seharusnya KPI menegur SCTV perihal acara Inbox yang menggunakan Orangutan dan Kakatua.

"KPI harus melakukan pemantauan yang ketat untuk acara yang menggunakan satwa liar yang tidak ada nilai edukasinya," kata lembaga-lembaga itu dalam rilis yang diterima. [ald]

Tidak ada komentar: