BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Jumat, 14 November 2014

Tol Laut Jokowi Bisa Akhiri 'Proyek Abadi' Jalan Pantura Jawa

Zulfi Suhendra - detikfinance

Jakarta -Kondisi jalur Pantai Utara (pantura) Jawa yang macet dan rusak seakan tak ada ujung pangkalnya sepanjang tahun. Presiden Joko Widodo (Jokowi) didesak agar cepat merealisasikan program tol laut atau sistem logistik kelautan.

Bila ada tol laut, maka pergerakan lalu lintas barang tak akan terfokus di darat. Saat ini, beban muatan dan volume kendaraan bakal tak sepadan dengan kapasitas jalan sehingga kerap mengalami kerusakan, dan butuh perbaikan sepanjang tahun oleh Kementerian Pekerjaan Umum.

"Kalau truk yang single itu minimal 10 ton‎, yang terjadi di lapangan itu 20 ton. Anda bisa bayangkan. Lalu yang tandem itu harusnya muatan sumbu tengahnya 18 ton, yang terjadi 38 ton," kata anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) IV bidang Infrastruktur, Rizal Djalil di kantornya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (13/11/2014).

Ia yakin bila tol laut cepat direalisasikan, maka kondisi rusaknya jalan Pantura bisa juah dikurangi. Tol laut akan melayani lalu lintas pengiriman barang lewat pelabuhan-pelabuhan besar, dan didistribusikan ke pelabuhan-pelabuhan kecil. Konsep tersebut dinilai lebih efektif dan efisien.

"Dalam konteks kepadatan arus barang ini, saya memahami niatan Pak Jokowi-JK untuk bangun tol laut, karena sudah overload. Itu sangat rasional, kita tunggu bagaimana realisasinya," kata Rizal.

Selain tol laut, Rizal juga mendorong penyelesaian pembangunan tol Trans-Jawa yang menghubungkan Jakarta-Cikampek-Surabaya. Salah satu ruas yang paling krusial di jaringan tol Trans Jawa adalah ruas Cikampek-Palimanan.

"Persoalan di Pantura, tol laut jadi lebih penting. Semakin cepat direalisasikan, tentunya beban jalan ini semakin berkurang. Tapi kan tahu sebelumnya ada tol Cirebon-Jakarta (Cikampek-Palimanan). Kalau itu juga lancar, itu bisa membantu juga," paparnya.

Seperti diketahui, BPK bakal melakukan audit pemeriksaan dengan tujuan tertentu (PDTT) terhadap proyek jalur Pantura karena dicap sebagai 'proyek abadi'. Jalur Karawang-Losari sepanjang 273 km bakal menjadi prioritas pemeriksaan BPK.
(zul/hen)

Tidak ada komentar: