BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Selasa, 24 Februari 2015

Ini Perkembangan Terbaru Sikap Australia

Jpnn
JAKARTA - Omongan Perdana Menteri Australia Tony Abbott yang mengungkit-ungkit bantuan untuk korban tsunami di Indonesia, memantik kecaman. Tidak hanya dari Indonesia namun juga dari masyarakat Negeri Kangguru.
Pemimpin Partai Liberal Australia ini pun akhirnya mengakui kekeliruannya.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan, usai ditelepon Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop untuk mengklarifikasi pernyataan perdana menteri, Abbott pun juga meneleponnya untuk berkomunikasi secara langsung.
"Dia mengakui (pernyataannya) itu sebuah kekeliruan," ujarnya di Kantor Wapres kemarin (23/2).
Menurut JK, pernyataan Abbott yang mengungkit-ungkit bantuan kemanusiaan senilai USD 1 miliar untuk korban tsunami Aceh 2004 lalu memang tak elok. Karena itu, dia pun bisa memaklumi jika masyarakat Indonesia bereaksi keras, bahkan sampai ada gerakan untuk mengumpulkan koin sumbangan dan mengembalikannya ke Australia. "Itu bentuk emosi masyarakat kita," katanya.
JK menyatakan, bantuan untuk korban tsunami tidak hanya datang dari Australia, namun dari 56 negara di dunia serta puluhan lembaga donor lain dan masyarakat. "Jadi kalau mereka menganggap itu bukan bantuan kemanusiaan dan minta dikembalikan, kita kembalikan," ucapnya.
Meski sudah berkomunikasi langsung dengan perdana menteri dan menteri luar negeri Australia, JK mengaku tidak ada tekanan dari mereka untuk membatalkan rencana eksekusi atas dua warga Australia anggota Bali Nine yang terlibat jaringan narkoba.
"Mereka hanya mengatakan pandangan-pandangannya, tapi tidak ada komunikasi soal (pelaksanaan eksekusi)," ujarnya. (owi)

Tidak ada komentar: