BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Rabu, 17 Juni 2015

Sadis, Margriet Pukuli Engeline Pakai Bambu Hingga Pecah

Oleh : Bayu Adi Wicaksonoantv/tvOne

VIVA.co.id - Kesaksian mengerikan kembali terkuak dalam rangkaian kasus pembunuhan Engeline (sebelumnya ditulis Angeline). Ternyata Engeline sudah menjadi korban penganiayaan ibu angkatnya, Margriet Megawe, sejak lama.

Tindak kekerasan yang dialami Engeline semasa hidupnya diungkapkan mantan pengasuh Engline, Francy A Maringka.

Francy menuturkan, Engeline disiksa secara sadis. Tak hanya dipukul dengan tangan kosong, tapi juga menggunakan benda tumpul.

Bahkan di suatu waktu, kata Francy, Margriet pernah memukuli gadis kecil itu dengan menggunakan sebilah bambu.

"Ia dipukuli sampai bilah bambu itu pecah," kata Francy, Rabu 17 Juni 2015.

Pria yang kini kembali ke kampung halamannya di Kota Balikpapan itu, bekerja di rumah Margreit sejak Desember 2015 hingga Maret 2015.

Engeline mengalami penyiksaan tak hanya sekali, tapi berungkali. Bahkan, Francy memilih untuk berhenti bekerja karena tak tahan setiap hari melihat kekejaman Margriet terhadap Engeline.

"Lebih baik saya keluar, hidup damai tanpa melihat lagi kekerasan," ujar Francy.

Dalam beberapa waktu ke depan, Francy akan bertolak ke Bali untuk memenuhi panggilan penyidik Polresta Denpasar terkait kematian Engeline.

Seperti diketahui sebelumnya, Engeline, gadis kecil yang duduk di bangku kelas II Seklah Dasar (SD) ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di dalam lubang kecil di belakang rumah Margriet di Jalan Sedap Malam, Denpasar.

Dari hasil penyelidikan polisi, akhirnya ditetapkan seorang pria bernama Agus sebagai tersangka pembunuhan sadis itu.

Agus mengaku membunuh Engeline setelah memperkosa bocah berusia delapan tahun itu. Agus menghabisi nyawa Engeline dengan cara memukul kepala korban dengan palu dan menjerat leher korban menggunakan tali serta mengubur hidup-hidup Angeline. (ase)

Asho Andi Marmin - Samarinda
 

Tidak ada komentar: