BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Rabu, 17 Juni 2015

Indonesia Masuk Komite Urusan Konstitusi dan Hukum FAO

Eddi Santosa - internasional-utama
Roma - Indonesia masuk dalam Komite Urusan Konstitusi dan Hukum Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO). Keterpilihan ini membuka peluang diplomasi Indonesia lebih lanjut di FAO.

Dubes/Watap RI untuk FAO di Roma, August Parengkuan menyambut baik keberhasilan Indonesia mendudukkan wakilnya dalam salah satu komite bergengsi dalam lembaga PBB itu.

"Ini menunjukkan komitmen sangat kuat untuk memperjuangkan berbagai kepentingan RI melalui jalur diplomasi multilateral," ujar Dubes melalui keterangan pers, Selasa (16/6/2015).

Menurut Dubes, keberhasilan Indonesia tidak lepas dari kontribusi berbagai pihak terkait, termasuk dukungan dari negara-negara lain. "Sebagai anggota Dewan FAO tugas Indonesia tidak mudah. Tugas berat dalam diplomasi di bidang pangan dan pertanian masih harus terus dilakukan secara berkesinambungan," kata Dubes.

Secara terpisah, Minister Counsellor Multilateral KBRI Roma Taswin Hanif mengatakan bahwa kunci terpilihnya Indonesia pada Konferensi ke-39 FAO ditentukan pada momen penting Pertemuan Dewan FAO pada Senin (15/6) kemarin.

Setelah dikukuhkan kembali sebagai anggota, semua anggota Dewan telah melakukan pembahasan mengenai penetapan komite-komite kerja di dalam FAO, seperti Komite Program, Komite Keuangan dan Komite Urusan Konstitusi dan Hukum.

Indonesia diusung untuk duduk dalam salah satu komite kerja. Komite tersebut bertugas untuk membantu Dewan dalam melakukan perumusan dan monitoring berbagai kebijakan FAO terkait program, keuangan dan masalah-masalah hukum yang ada.

"Karena kepercayaan dan dukungan yang sangat besar tersebut, Indonesia akhirnya maju dalam pencalonan CCLM FAO," terang Tazwin.

Dengan berbagai pertimbangan, khususnya mempertimbangkan latar belakang dan keahlian di bidang hukum, Indonesia mencalonkan Royhan Nevy Wahab untuk duduk dalam CCLM dimaksud.

"Hasilnya, alhamdulillah Royhan Wahab dikukuhkan menjadi satu-satunya wakil dari Asia dan disahkan dalam pertemuan ke-152 Dewan FAO siang tadi,” imbuh Tazwin.

Berdasarkan catatan FAO, diplomat muda Royhan merupakan orang Indonesia kedua yang berhasil masuk dan dikukuhkan sebagai anggota CCLM sejak disepakati pembentukannya pada 1957.

Rangkaian pelaksanaan Konferensi ke-39 FAO di Roma telah ditutup, Sabtu (13/6). Penutupan didahului pidato Presiden Meksiko dan Presiden Kolombia, yang dinilai menjadi penyemangat untuk terus memperjuangkan kepentingan global dalam mengatasi kelaparan, kemiskinan, dan peningkatan nutrisi.

Indonesia sendiri, menurut Minister Counsellor Pensosbud Nindarsari Utomo, pada pertemuan tingkat tinggi tersebut telah menerima penghargaan dari FAO sebagai penegasan kembali atas keberhasilan Indonesia mengatasi dan menurunkan tingkat masyarakat yang mengalami kelaparan dan kemiskinan.

Indonesia juga telah memainkan peran kepemimpinannya dalam dunia diplomasi multilateral dengan berhasil kembali masuk sebagai anggota Dewan FAO untuk periode 2015-2018. 

Tidak ada komentar: