INILAH.COM, Yogyakarta - Kepala Badan Nasional Penempatan dan
Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Mohammad Jumhur Hidayat
menggugah para mahasiswa untuk menuntaskan agenda reformasi dengan
meningkatkan kesejahteraan rakyat. Hal itu disampaikan saat Konferensi
Tingkat Tinggi Mahasiswa Indonesia 2012 di Kabupaten Sleman, Yogyakarta
pada Rabu (30/5/2012) malam.
"Kalau dahulu Bung Karno bilang revolusi belum selesai maka sekarang adalah reformasi belum selesai," katanya.
Mantan
aktivis mahasiswa era 80-an itu mengingatkan bahwa agenda reformasi
sejak 1998 adalah mendobrak otoritarianisme politik dan melawan
konglomerasi ekonomi serta KKN. Bahkan ia juga pernah dipenjara selama
tiga tahun di Nusakambangan karena menolak kehadiran Menteri Dalam
Negeri, Rudini ke Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 5 Agustus 1989
lalu.
"Sekarang hampir setiap hari mahasiswa berdemo dengan
menuntut mundur pejabat bahkan membakar foto Presiden tetapi tidak ada
tuduhan melawan pemerintah," tukas Jumhur.
Ia menegaskan
reformasi belum bisa mengatasi masalah kesejahteraan rakyat terutama
dalam mengatasi kemiskinan, pengangguran, dan pemberdayaan ekonomi
rakyat. Sehingga kesejahteraan rakyat masih bertumpu pada segelintir
orang dan belum menyentuh rakyat kecil seperti petani dan buruh.
"Saya
ingin tugas reformasi yang belum selesai dapat dijalankan oleh
saudara-saudara mahasiswa yakni bagaimana memastikan demokrasi poltik
dapat meningkatkan kesejahteraan demokrasi ekonomi," tambahnya. [ton]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar