VIVAnews – Badan SAR Nasional menyatakan operasi pencarian Flight Data Recorder (FDR) Sukhoi Superjet 100 ditutup meski komponen kotak hitam itu hingga kini belum juga ditemukan.
“Tim
SAR sudah mencari FDR sampai radius satu kilometer dari lokasi jatuhnya
pesawat Sukhoi Superjet 100,” kata Kepala Basarnas, Marsekal Madya
Daryatmo, di Pasir Pogor, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Senin 21
Mei 2012.
Upaya mencari FDR ini dilakukan bersama oleh tim SAR
gabungan Indonesia dan Rusia. Daryatmo menjelaskan, usaha-usaha tim SAR
untuk menemukan FDR telah maksimal.
Alih-alih menemukan FDR, SAR justru menemukan serpihan-serpihan lain
dari Sukhoi SSJ 100 seperti ELT dan parasut yang belum digunakan. “Jadi
operasi pencarian FDR ini dinyatakan ditutup,” ucap Daryatmo.
Sebelumnya, proses evakuasi korban Sukhoi telah lebih dulu dihentikan
karena tidak ada lagi tanda-tanda bakal ditemukan korban di lokasi
jatuhnya pesawat.
Evakuasi korban Sukhoi tersebut memakan memakan waktu seminggu lebih,
meski sebetulnya proses evakuasi dapat dihentikan setelah seminggu
tepat setelah kecelakaan. Posko-posko evakuasi yang berada di beberapa
titik di Gunung Salak pun ikut ditutup, Sabtu 19 Mei 2012.
Meski FDR Sukhoi tidak ditemukan, setidaknya Cockpit Voice Recorder
(CVR) Sukhoi yang juga merupakan bagian dari kotak hitam, telah
ditemukan. Sejatinya FDR dan CVR diharap dapat mengungkap penyebab
kecelakaan Sukhoi secara lebih akurat.
FDR diperlukan karena pada
komponen itu terdapat rekaman ketinggian pesawat, kecepatan pesawat,
dan temperatur udara pada saat pesawat melintas. Namun tanpa FDR,
penyebab kecelekaan disebut tetap dapat diketahui melalui analisa CVR.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar