Yogyakarta (ANTARA
News) - Ketua Umum Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) Sultan Hamengku
Buwono X menyesalkan ucapan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie
yang menyatakan banyak koruptor di Indonesia adalah lulusan perguruan
tinggi negeri terkenal.
"Pernyataan Marzuki Alie bahwa banyak koruptor di Indonesia adalah
lulusan perguruan tinggi negeri (PTN) terkenal, di antaranya Universitas
Indonesia (UI), dan Universitas Gadjah Mada (UGM), patut disesalkan,"
katanya di Yogyakarta, Selasa.
Menurut dia, sebaiknya seorang pejabat negara harus mampu menjaga
perkataannya jika menyampaikan pernyataan ke publik melalui media massa.
Hal itu bertujuan agar tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari,
apalagi pernyataan tersebut menyebutkan nama institusi.
"Pimpinan itu jika berbicara tanpa dasar tidak usah menunjuk atau
menyebut nama institusi seperti UI atau UGM, sehingga tidak menimbulkan
masalah, apalagi yang bersangkutan orang yang berpendidikan tinggi,"
kata Sultan yang juga Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Ia mengatakan pernyataan Marzuki Ali tidak berdasar sama sekali,
sehingga ucapan tersebut tidak sepantasnya dikeluarkan oleh seorang
pejabat tinggi negara.
"Saya tidak tahu Marzuki Alie berbicara soal itu aras dasar apa," kata Sultan yang juga anggota Majelis Wali Amanat UGM.
Sementara itu, Rektor Universitas Paramadina Jakarta Anies Baswedan
di sela "Roadshow Indonesia Mengajar" di Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta (UMY) mengatakan pernyataan Marzuki Alie yang menyebut
mayoritas koruptor berasal dari PTN terkenal seperti UI dan UGM
merupakan bentuk cerminan dari dirinya sendiri.
"Jika bicara kaum intelektual berpotensi menduduki jabatan tinggi,
dan melakukan korupsi, berarti beliau sedang berkata tentang dirinya.
Ketika menunjuk bahwa orang berpendidikan memiliki posisi tinggi,
berpotensi korupsi, lha kurang tinggi apa dia sebagai ketua DPR,"
katanya.
Menurut dia, sumber praktik korupsi sebenarnya tidak hanya di
birokrasi maupun swasta, tetapi dari lembaga pendidikan dan semuanya.
"Oleh karena itu, kami harus memberikan perhatian ke semua.
Universitas Paramadina merupakan satu-satunya di Indonesia yang
mewajibkan setiap mahasiswa mengambil mata kuliah pendidikan
antikorupsi," katanya.
Ia mengatakan sesuatu yang tidak bijaksana ketika seorang ketua DPR
langsung melontarkan pernyataan seperti itu. Pernyataan tersebut juga
bisa menjadi sangat berbahaya karena telah menyebut nama institusi
perguruan tinggi tertentu.
"Pernyataan itu tidak pantas sebagai ekspresi wakil rakyat. Beliau
sebagai wakil rakyat seharusnya bisa lebih cerdas," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar