VIVAnews -- Sebuah makam berwarna putih di Puncak Salak
I rusak berat dalam proses evakuasi korban pesawat Sukhoi Superjet-100.
Atapnya copot, berterbangan tersapu helikopter Superpuma yang terbang
hilir mudik. Nisannya hancur tertimpa logistik tim evakuasi yang
menyasar jatuh tepat di atasnya. Maklum letaknya tak jauh dari helipad.
Ada
tulisan Raden KH Moh Hasan bin RKH Bahyudin Braja di nisan makam itu.
Namun, warga akrab menyebutnya Mbah Salak, sesepuh yang dihormati.
Menurut cerita sejumlah anggota TNI, saat makam rusak ditimpa logistik,
kabut tebal muncul di Puncak Manik. Atas usul masyarakat, anggota TNI
pun langsung memagar makam tersebut agar tak sembarang orang bisa lalu
lalang di atasnya. Lalu, kabut perlahan menipis.
Kini, setelah
proses evakuasi dinyatakan berakhir, pemerintah memperbaiki makam
tersebut. "Kami sedang memperbaiki makam sesepuh wilayah ini yang rusak
saat dilakukan evakuasi di puncak Gunung Salak," ungkap Komandan Korem
061 Bogor, Kolonel Infanteri AM Putranto, pada VIVAnews.com, Selasa 29 Mei 2012.
Dia
menjelaskan, perbaikan dilakukan atas inisiatif tim dan atas permintaan
masyarakat yang menginginkan makam keramat di Puncak Manik Gunung Salak
kembali seperti semula. "Kami memaklumi keinginan masyarakat ini dan
kami upayakan perbaikan,” paparnya.
Namun Putranto tak bisa
memastikan kapan renovasi makam Mbah Salak ini akan selesai. "Kami akan
upayakan secepatnya. Kami masih fokus membantu tim KNKT yang bekerja.
Tahapan perbaikan sudah dilakukan oleh anggota dan masyarakat. Ini bukti
kami menghormati masyarakat setempat," tegasnya.
Kerusakan makam
Mbah Salak bukan sesuatu yang disengaja dan tidak bisa di hindari.
Posisinya yang berada di Puncak Manik dan berada di area yang cukup
datar membuat kawasan pemakaman ini dijadikan landasan darurat evakuasi
korban jatuhnya pesawat Sukhoi SSJ-100.
Selain itu, posisinya
yang tidak jauh dari tebing yang dihantam pesawat buatan Rusia itu
membuatnya ideal untuk di jadikan kamp para relawan untuk beristirahat
dan berkoordinasi dalam evakuasi.
Perbaikan makam ini membuat
masyarakat tenang. Sebab, masih banyak masyarakat sekitar yang
menghormati dan memelihara makam keramat yang dianggap leluhur mereka
itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar