Jakarta (ANTARA
News) - Aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) meminta Pemerintah
Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk menjalankan reformasi birokrasi
melalui peningkatan remunerasi bersamaan dengan transparansi penggunaan
anggaran.
"Reformasi birokrasi yang bagus itu adalah bagaimana birokrasi
melayani publik dengan baik dan tidak korupsi," kata Koordinator Divisi
Korupsi Politik Indonesia Coruption Watch (ICW), Ade Irawan saat
dihubungi wartawan di Jakarta, Minggu.
Ade menuturkan reformasi birokrasi DKI Jakarta sudah berjalan,
namun perlu diperjelas termasuk soal sasaran peningkatan remunerasi dan
transparansi anggarannya.
Alasannya, peningkatan remunerasi harus sejalan dengan tindakan
nyata mengantisipasi praktik korupsi dan penyalahgunaan politik
birokrasi.
Ade menambahkan program reformasi birokrasi yang baik
memprioritaskan pelayanan publik dan transparan dalam penggunaan
anggaran.
Peneliti ICW melakukan riset terhadap bidang pendidikan, Ade
mencontohkan Pemprov DKI Jakarta memberlakukan program sekolah gratis,
namun pelayanan kualitas pendidikan lainnya tidak boleh diabaikan.
"Beberapa riset yang dilakukan ICW pada bidang pendidikan sebagai
contoh dengan anggaran yang besar menjalankan program sekolah gratis,
tapi ada beberapa pelayanan yang belum optimal," ujar Ade.
Sementara itu, mantan Deputi Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Negara (PAN) dan Reformasi Birokrasi, Syamsul Maarif mengungkapkan
Pemprov DKI sudah menjalankan program reformasi birokrasi dengan cukup
baik.
Maarif menjelaskan salah satu indikator keberhasilan reformasi
birokrasi, yaitu berkurangnya kasus korupsi yang melibatkan aparatur di
lingkungan Pemprov DKI.
Maarif menyatakan reformasi birokrasi Pemprov DKI Jakarta
menghadapi kendala dalam pelaksanaan instruksi gubernur, karena minimnya
sosialisasi.
Lebih lanjut, Maarif menjelaskan reformasi birokrasi harus
meningkatkan pelayanan publik kepada masyarakat sebagai pembayar pajak,
pertanggungjawaban penerimaan maupun penggunaan sumber keuangan publik,
peningkatan efisiensi dan efektivitas internal instansi pemerintah.
Beberapa program yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta, antara lain
penataan struktur birokrasi, penataan jumlah dan distribusi PNS, sistem
seleksi CPNS dan promosi PNS secara terbuka, pengembangan Sistem
Elektronik Pemerintah (e-Government), bersama dengan penyederhanaan
perizinan usaha, serta peningkatan remunerasi berdasarkan "merit
system".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar