BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Kamis, 17 Januari 2013

Aduh, Kontribusi UMKM Besar Tapi Sulit Dapat Modal Usaha

RMOL.Tingginya kontribusi usaha mi­kro, kecil dan menengah (UMKM) terhadap per­eko­no­mian nasional mestinya men­da­pat fasilitas dan dukungan penuh.
Bila melihat data statistik, jumlah UMKM kurang lebih 55,2 juta unit atau 99,99 persen dari jumlah pelaku usaha na­sional yang menyumbang Rp 3.466,39 triliun atau 57,12 persen terhadap Produk Do­mestik Bruto (PDB) nasional.
Selain itu, UMKM ber­kon­tri­busi menyerap tenaga kerja se­banyak 101.72 juta atau 97,24 persen dari penyerapan tenaga kerja nasional.
“Ironis bila kita melihat kon­tribusi UMKM yang begitu be­sar terhadap perekonomian bang­sa, tapi para pelaku belum mu­dah mendapatkan dana mo­dal usaha,” kata Di­rek­tur Utama Lembaga Pengelola Dana Ber­gulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) Kemas Danial.
Menurut dia, selama ini per­ma­salahan yang dihadapi ko­perasi dan UMKM men­da­pat­kan pencairan dana pinjaman antara lain, kualitas SDM baik dari segi keterampilan teknis maupun manajerial yang masih kurang baik sehingga perlu di­tingkatkan. Termasuk, ke­mam­puan koperasi dan UMKM da­lam penguasaan faktor pro­duksi, khususnya modal dan teknologi masih terbatas.
Selain itu, para pelaku juga masih memiliki keterbatasan mengakses dana pinjaman ke­pa­da sumber daya produktif. Khususnya sumber daya pem­bi­ayaan yang berasal dari kredit perbankan dan akses pasar.
Karena itu, Kemas mengaku pihaknya akan mempermudah syarat pinjaman bagi pelaku koperasi sambil melancarkan sejumlah strategi. Dengan de­mikian, tidak ada lagi alasan bagi koperasi dan UMKM sulit mengakses dana bergulir.
Kemas juga mengemukakan, ada tantangan lain yang di­hadapi lembaganya soal LPDB. Pasalnya, masyarakat belum mengenal secara luas jasa la­yanan tersebut.
Karena itu, pihaknya akan meningkatkan promosi agar eksistensi LPDB lebih dikenal luas. Termasuk meningkatkan kerja sama sosialisasi dengan Dinas Koperasi dan UKM Pro­vinsi maupun Kabupaten/Kota.
Sekretaris Kementerian Ko­perasi dan Usaha Kecil Me­ne­ngah (UKM) Agus Muharam menambahkan, penyaluran LPDB-UMKM secara nasional tahun lalu melampaui target yang ditetapkan Kementerian Keuangan yakni mencapai Rp1,9 triliun.
Menurut dia, sasaran utama penyalurannya adalah sektor UMKM yang diharapkan terus tumbuh tiap tahun. Ia optimis, penyaluran tahun ini akan kembali mencapai target me­nyusul iklim usaha UMKM yang terus positif.
“Penyaluran fokus dilakukan bagi pelaku usaha mikro kecil. Kementerian akan terus men­dorong pemberdayaan dan pe­ningkatan kapasitas serta daya saing UMKM dan koperasi,” kata Agus. [Harian Rakyat Merdeka]

Tidak ada komentar: