Jpnn
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menunjukkan perhatiannya kepada para peserta program Jamsostek yang menjadi korban pemutusan hubungan kerja dan pegawai yang memasuki masa pensiun. Bank pelat merah itu berkomitmen bakal memberikan kredit usaha rakyat (KUR) kepada mereka sehingga bisa dimanfaatkan untuk membuka suatu usaha.
“Untuk yang di-PHK, pensiun dan tidak mau menganggur kami bisa berikan kredit mikro,” ujar Direktur Utama BRI Sofyan Basir, di Gedung BRI, di Jakarta Senin (22/4).
Perseroan optimis dengan skim Kredit Usaha Rakyat (KUR) saat ini bisa dijadikan basis dalam pembiayaan mikro kepada para peserta program Jamsostek. Seperti diketahui, pemerintah menetapkan tingkat bunga dipatok flat 0,95% per bulan untuk KUR mikro dan 0,57% untuk KUR ritel.
“KUR mikro itu sampai Rp 20 juta, untuk KUR ritel Rp 100 juta sampai Rp 500 juta. Per Jumat (19/3) ada 7,2 debitor dalam lima tahun dengan angka Rp 70 triliun,” tukas Sofyan.
Ya sejak pekan lalu BRI dan PT Jamsostek (Persero) meningkatkan kerjasama lewat penandatanganan nota kesepahaman penggunaan jaringan BRI untuk service point office Jamsostek.
Sekretaris Perusahaan BRI Muhamad Ali mengatakan potensi dari kerjasama ini sangat besar, apalagi bila dilihat dari jumlah peserta Jamsostek yang mencapai 11 juta peserta.
“Ini potensi pesertanya bisa sampai 31 juta, kalau 60-70% ini bisa lewat BRI kan besar sekali. Kita garap pendanaan, tabungan ritel. Selain iuran juga klaim, berarti kan ini potensial juga untuk kredit kita. Kredit nanti disesuaikan dengan strata usaha,” katanya. (kar)
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menunjukkan perhatiannya kepada para peserta program Jamsostek yang menjadi korban pemutusan hubungan kerja dan pegawai yang memasuki masa pensiun. Bank pelat merah itu berkomitmen bakal memberikan kredit usaha rakyat (KUR) kepada mereka sehingga bisa dimanfaatkan untuk membuka suatu usaha.
“Untuk yang di-PHK, pensiun dan tidak mau menganggur kami bisa berikan kredit mikro,” ujar Direktur Utama BRI Sofyan Basir, di Gedung BRI, di Jakarta Senin (22/4).
Perseroan optimis dengan skim Kredit Usaha Rakyat (KUR) saat ini bisa dijadikan basis dalam pembiayaan mikro kepada para peserta program Jamsostek. Seperti diketahui, pemerintah menetapkan tingkat bunga dipatok flat 0,95% per bulan untuk KUR mikro dan 0,57% untuk KUR ritel.
“KUR mikro itu sampai Rp 20 juta, untuk KUR ritel Rp 100 juta sampai Rp 500 juta. Per Jumat (19/3) ada 7,2 debitor dalam lima tahun dengan angka Rp 70 triliun,” tukas Sofyan.
Ya sejak pekan lalu BRI dan PT Jamsostek (Persero) meningkatkan kerjasama lewat penandatanganan nota kesepahaman penggunaan jaringan BRI untuk service point office Jamsostek.
Sekretaris Perusahaan BRI Muhamad Ali mengatakan potensi dari kerjasama ini sangat besar, apalagi bila dilihat dari jumlah peserta Jamsostek yang mencapai 11 juta peserta.
“Ini potensi pesertanya bisa sampai 31 juta, kalau 60-70% ini bisa lewat BRI kan besar sekali. Kita garap pendanaan, tabungan ritel. Selain iuran juga klaim, berarti kan ini potensial juga untuk kredit kita. Kredit nanti disesuaikan dengan strata usaha,” katanya. (kar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar