VIVAnews - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din
Syamsuddin, geram dengan perilaku sejumlah warga yang melakukan ritual
aneh di makam ustaz Jeffry Al-Buchory, yang berada di Karet Bivak,
Jakarta Pusat.
Hampir setiap hari warga mendatangi makam Uje,
yang dikebumikan Jumat lalu. Mereka bukan hanya mendoakan, tetapi
melakukan kegiatan lain yang tidak sesuai ajaran agama.
"Pesan
saya, jangan melakukan ritual-ritual di makam almarhum, karena saya
dengar ada yang mengambil tanahnya untuk hal-hal goib. Harusnya kita
mengamalkan ilmu yang diberikan almarhum. Itu cara islami dan semua umat
islam," kata Din di rumah Uje, Minggu 28 April 2013.
Terkait
kenangan dengan almarhum, Din mengaku sering melakukan kerjasama dengan
Uje. Dia mengenangnya karena dia salah satu ustaz yang beda, karena
sering memberikan tausiah dengan mencampuradukan ajaran agama dengan
seni.
"Itu yang orang sebut ustaz gaul, karena dia kalau sedang tauziah menggunakan bahasa-bahasa gaul," tambah Din.
Pesan
yang selalu dia ingat dari Uje yakni setiap manusia sama dihadapan
Allah. Dengan prinsip inilah yang menciptakan di kalangan umat islam,
rasa simpati dan kecintaan kepada almarhum dari disalatkan di masjid, di
makamkan hingga malam ini.
Meski sudah kehilangan Uje, ia
berharap umat islam terus melanjutkan dakwah islam yang semakin hari,
menghadapi masalah yang berat dan kompleks.
"Kita sekarang
menghadapi arus liberalasi budaya. Ini yang harus kita jawab. Kita tidak
bisa menetang, tetapi kalau kita bangkit dan bersama-sama insyallah
bisa," katanya. (ren)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar