INILAH.COM, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
mengembangkan kasus dugaan suap hakim Pengadilan Negeri (PN) Bandung
terkait pemulusan perkara korupsi Bansos Pemkot Bandung. Ada indikasi,
Hakim Setyabudi Tedjocahyono, tersangka yang juga menjabat wakil ketua
PN Bandung itu bukanlah pelaku tunggal yang menerima suap terkait
perkara.
Perkara korupsi Bansos Pemkot Bandung kini
sudah masuk Pengadilan Tinggi Jawa Barat. Di waktu yang sama KPK saat
itu menangkap sejumlah oknum yang melakukan suap perkara tersebut. Untuk
itulah, penyidik menelusuri kasus itu ke PT dengan memanggil beberapa
hakimnya.
"Jadi kami menduga pelakunya bukan tunggal, tidak hanya ST (Setyabudi).
Ini
belum ada indikasi teroganisir, tapi kami duga ST bukan pelaku
tunggal," kata Juru Bicara KPK Johan Budi Sapto Prabowo, Selasa
(23/4/2013).
Sebelumnya, kemarin KPK memeriksa Singgih Budi
Prakoso, ketua Pengadilan Negeri Bandung dan Ch Kristi Purnamiwulan,
hakim Pengadilan Tinggi Jawa Barat, serta Marni Emmy Mustafa yang
menjabat sebagai ketua Pengadilan Tinggi Jawa Barat.
Informasi didapat, Kristi diduga sebagai pihak yang mengatur siapa saja hakim yang akan menyidangkan kasus bansos di PT.
Ketika
dikonfirmasi seusai pemeriksaan, Kristi mengaku cuma berbagi perkara
kepada para hakim PT. Dia enggan komentari soal dugaan dirinya pengatur
hakim yang pimpin sidang bansos.
Selain hakim, KPK juga memanggil
mantan panitera MA Sareh Wiyono. Tak lama seusai keluarnya Kristi dari
Kantor Abraham Samad Cs, Sareh pun merampungkan pemeriksaannya.
Sayangnya, mantan Ketua PT Jawa Barat itu tidak berkenan untuk
berkomentar.
KPK dalam kasus ini telah menetapkan empat
tersangka. Mereka adalah Toto Hutagalung, Hakim Setyabudi, Pelaksana
Tugas Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung, Herry Nurhayat, dan
Asep yang diduga sebagai suruhan Toto.
Toto, Herry, dan Asep
diduga memberikan hadiah atau janji kepada Hakim Setyabudi terkait
kepengurusan perkara korupsi bansos di Pemkot Bandung.
Hakim
Setyabudi merupakan ketua majelis hakim yang menangani perkara bansos.
KPK juga telah mencegah Wali Kota Bandung Dada Rosada bepergian ke luar
negeri. Toto disebut-sebut sebagai orang dekat Dada Rosada. [yeh]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar