Jakarta (ANTARA
News) - Kaum perempuan berperan strategis dalam memerangi korupsi yang
termasuk kejahatan serius, kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari Gumelar.
Fakta empiris mengungkapkan bahwa korupsi dapat
dilakukan baik oleh perempuan maupun laki-laki, terutama mereka yang
memiliki kekuasaan, ujarnya usai Konferensi Regional Asia Tenggara di Jakarta, Senin, yang bertema "Women Fight Corruption".
Namun, menurut dia, peran perempuan kurang diperhitungkan dalam hal penanganan korupsi.
"Kalaupun perempuan mengetahui ada ketidakadilan akibat korupsi,
perempuan tidak bisa bicara sekeras laki-laki ketika melawan korupsi,
sehingga sering kali pembahasan korupsi sangatlah kental dengan dunia
laki-laki," katanya.
Padahal, dikatakannya, korupsi merupakan kejahatan serius yang telah menyebar luas dan sistematis.
Bahkan, ia menilai, korupsi adalah masalah mendasar dalam pemerintahan saat ini dan selalu disandingkan dengan kekuasaan.
Oleh karena itu, Linda mengajak kaum perempuan untuk tampil di depan
guna melakukan tindakan nyata pencegahan korupsi.
Melalui
konferensi regional yang menjadi bagian dari Peringatan Hari Perempuan
Internasional pada 8 Maret tersebut, menurut dia, diharapkan adanya
peningkatan kesadaran dan penguatan antar-pemangku kepentingan tentang
isu-isu dan gerakan perempuan dalam melawan korupsi.
"Saya sangat
berharap melalui konferensi regional ini dapat terbangun diskusi yang
konstruktif di antara partisipan dalam melihat korupsi dengan dimensi
gender dan semakin mendorong kelompok-kelompok perempuan, baik di
tingkat internasional, nasional dan lokal untuk secara bersama-sama
melawan korupsi," demikian Linda Gumelar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar