VIVAnews - Para pengusaha stasiun pengisian bahan
bakar umum (SPBU) yang tergabung dalam Himpunan Wiraswasta Nasional
Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) secara resmi mendukung rencana
kebijakan pemerintah terkait kenaikan harga BBM.
Dukungan ini sekaligus menjawab simpang siurnya posisi Hiswana Migas dalam rencana kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi. Ketua DPP Hiswana Migas, Eri Purnomohadi menegaskan, seluruh DPP dan DPD mendukung sepenuhya rencana pemerintah melaksanakan kebijakan pengurangan subsidi BBM.
"Hari ini seluruh DPD Hiswana Migas di daerah siap mendukung kebijakan pemerintah terhadap kenaikan harga BBM baik satu harga dan dua harga," kata Eri Purnomohadi di Arion Swiss Bel Hotel, Jakarta, Minggu 28 April 2013.
Eri mengatakan, sepanjang kebijakan itu bisa diterima masyarakat dan masyarakat siap, maka pihaknya akan mendukung kenaikan harga BBM, baik dua harga maupun satu harga. "Memang kami siap melaksanakan, tapi jika ada kekurangan maka kami akan membicarakan," ujarnya.
Saat ini kata Eri, Hismawa Migas akan terus berkoordinasi dengan Pertamina untuk teknis pelaksanaannya. Di samping itu Hismawa juga mempersiapkan diri untuk menyampaikan petunjuk teknis resmi dari Pertamina ke DPP dan DPD yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
"Selain itu, kami juga sudah berkoordinasi dengan aparat Pemda dan Kepolisian di daerah untuk pengamanan pelaksanaannya dan penyediaan infrastrukturnnya," ucap Eri.
Pemisahan SPBU
Selanjutnya untuk pelaksanaannya, Ia menambahkan, perlu dilakukan pemisahan SPBU antara premium harga Rp4500 dan Rp6500.
"Kesiapan di lapangan sudah kami lakukan, seperti menyiapkan baliho-baliho untuk pemisahan SPBU. Nanti hanya tinggal para operator SPBU yang memilah-milah motor dan mobil plat kuning dan hitam yang bisa masuk SPBU," kata Eri.
Menurutnya, pemisahan lokasi detail SPBU yang menjual premium harga Rp4.500 dan Rp6.500 akan dibuat oleh Pertamina dan akan diumumkan secara resmi oleh Pertamina di situsnya.
"Ini penting dilakukan untuk mencegah kericuhan para pengusahan SPBU yang memilih menjual premium yang lebih murah dan mahal," kata Eri. (eh)
Dukungan ini sekaligus menjawab simpang siurnya posisi Hiswana Migas dalam rencana kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi. Ketua DPP Hiswana Migas, Eri Purnomohadi menegaskan, seluruh DPP dan DPD mendukung sepenuhya rencana pemerintah melaksanakan kebijakan pengurangan subsidi BBM.
"Hari ini seluruh DPD Hiswana Migas di daerah siap mendukung kebijakan pemerintah terhadap kenaikan harga BBM baik satu harga dan dua harga," kata Eri Purnomohadi di Arion Swiss Bel Hotel, Jakarta, Minggu 28 April 2013.
Eri mengatakan, sepanjang kebijakan itu bisa diterima masyarakat dan masyarakat siap, maka pihaknya akan mendukung kenaikan harga BBM, baik dua harga maupun satu harga. "Memang kami siap melaksanakan, tapi jika ada kekurangan maka kami akan membicarakan," ujarnya.
Saat ini kata Eri, Hismawa Migas akan terus berkoordinasi dengan Pertamina untuk teknis pelaksanaannya. Di samping itu Hismawa juga mempersiapkan diri untuk menyampaikan petunjuk teknis resmi dari Pertamina ke DPP dan DPD yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
"Selain itu, kami juga sudah berkoordinasi dengan aparat Pemda dan Kepolisian di daerah untuk pengamanan pelaksanaannya dan penyediaan infrastrukturnnya," ucap Eri.
Pemisahan SPBU
Selanjutnya untuk pelaksanaannya, Ia menambahkan, perlu dilakukan pemisahan SPBU antara premium harga Rp4500 dan Rp6500.
"Kesiapan di lapangan sudah kami lakukan, seperti menyiapkan baliho-baliho untuk pemisahan SPBU. Nanti hanya tinggal para operator SPBU yang memilah-milah motor dan mobil plat kuning dan hitam yang bisa masuk SPBU," kata Eri.
Menurutnya, pemisahan lokasi detail SPBU yang menjual premium harga Rp4.500 dan Rp6.500 akan dibuat oleh Pertamina dan akan diumumkan secara resmi oleh Pertamina di situsnya.
"Ini penting dilakukan untuk mencegah kericuhan para pengusahan SPBU yang memilih menjual premium yang lebih murah dan mahal," kata Eri. (eh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar