London (ANTARA
News) - KBRI Den Haag mengelar Festival Seni Pencak Silat Indonesia yang
diikuti 122 atlet dari 12 Perguruan Pencak Silat Indonesia.
Sebagian besar peserta adalah warga negara Belanda.
Festival yang berlangsung di Museon Den Haag tersebut diawali
dengan Tarian Cakalele dari Maluku yang dibawakan Perguruan Nusahitu
Solemata.
Koordinator Fungsi Pensosbud Bonifatius Agung Herindra
kepada ANTARA menjelaskan Festival Seni Pencak Silat Indonesia 2013
dibuka dengan penyerahan Keris dari Ph.J.C. Tonjes/Glr. Sanjoto,
pendekar Perguruan
Pamur Kombinasi Tjimande, kepada Duta Besar RI, Retno L.P. Marsudi.
Acara itu juga dimeriahkan pertunjukan "Bambu Gila" oleh Perguruan Nusahitu Solemata yang dipimpin Haji A. Sam Umarella.
Festival dibagi menjadi dua kategori yaitu kategori junior yang diikuti 21 atlet berusia di bawah 10 tahun.
Kategori
junior diikuti Perguruan Perguruan Geraksaka, Perguruan TRI Bhakti,
Perguruan Bintang Lima, Perguruan Mande Muda/Mawar Suci, Perguruan
Manyang.
Sementara dalam kategori senior diikuti 101 atlet senior dari
Perguruan Nusahitu Solemata, Perguruan Mande Muda/Mawar Suci, Perguruan
Geraksaka, Perguruan Pamur Kominasi Tjimande TKKDHB, Perguruan TRI
Bhakti, Perguruan Manyang Eropa, Perguruan Tapak Suci Putra
Muhammadiyah, Perguruan PD Senam, Perguruan Betako Merpati PUtih,
Perguruan Parahiyangan, Perguruan Bintang Lima dan Perguruan Pamur
Madura.
Dubes RI Retno Marsudi dalam sambutan dihadapan lebih kurang 350
penonton menyampaikan penghargaan yang tinggi khususnya kepada para
pimpinan perguruan pencak silat Indonesia di Belanda atas pengabdian
maupun kesungguhan memelihara dan mengembangkan seni tradisional bela
diri Indonesia di Belanda.
Festival Seni Pencak Silat dihadri pendekar pencak silat
Indonensia, Haji A. Sam Umarella (Nusahitu Solemata), H.S. Tulalessy
(Mande Muda/Mawar Suci), George F. de Groot (TRI Bhakti), Ph.J.C.
Tonjes/Glr. Sanjoto (Pamur Kombinasi Tjimande) CD Kessing (Manyang
Eropa), Frankie Samuels (Tapak Suci Putra Muhammadiyah), J.E. van der
Geugten (PD Senam), Supriyono (Betako Merpati Putih), Leo Lindeman
(Parahyangan), Nick Smith (Bintang Lima) serta Enrico Felix (Pamur
Madura).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar