Jakarta (ANTARA
News) - Keluarga sehat dan sejahtera dapat menjadi wadah utama untuk
mencegah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), kata Menteri Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari Gumelar.
"Oleh karena itu, keluarga harus dibangun menjadi keluarga-keluarga yang
sehat, maju dan mandiri yang dalam konteks ini diterjemahkan sebagai
keluarga sejahtera," kata Linda Amalia Sari Gumelar di Jakarta, Minggu.
Ia menjelaskan, keluarga sebagai institusi terkecil dalam masyarakat dapat menjadi wadah utama dalam melakukan pencegahan KDRT.
Selain itu, ia menilai, dalam keluarga sejahtera terbagi peran-peran yang dijalankan oleh laki-laki dan perempuan.
Peranan tersebut, menurut dia, menentukan berbagai pengambilan keputusan
serta nilai-nilai luhur termasuk nilai kesetaraan dan keadilan gender
yang ditanamkan.
"Nilai-nilai ini semestinya bisa dikomunikasikan di awal pembentukan
keluarga, yakni pada jenjang pernikahan, perlu adanya komitmen yang kuat
yang terbangun baik dalam pribadi laki-laki maupun perempuan, untuk
mengemban semua konsekuensi yang hadir ketika formasi keluarga telah
terbentuk," katanya.
Komitmen yang telah terbentuk tersebut, dikemukakannua, diharapkan mampu
membangun komunikasi dua arah di antara suami dan istri yang
berimplikasi pada keutuhan keluarga sehingga kasus KDRT pun dapat
tereliminasi.
Ia juga mengatakan, satu bentuk tindak kekerasan yang paling banyak
terjadi dalam masyarakat, terutama di Indonesia adalah tindak kekerasan
dalam rumah tangga.
"Tindakan itu dapat terjadi oleh orang tua kepada anak-anaknya, suami
kepada isteri atau sebaliknya dan lain sebagainya," demikian Linda
Gumelar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar