INILAH.COM, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal
Bakrie dalam launching Censa (Epicentrum Kebangsaan) mengatakan para
pemuda diharapkan mampu membangun kreatifitas dan inovasi di tengah
kompetisi perkembangan zaman yang semakin maju.
Selain itu, ARB menambahkan bahwa anak mudaj yang kreatif harus diberikan fasilitas untuk menuaikan kreatifitas.
"Harus diberikan fasilitas, anak Indonesia luar biasa masalahnya adalah fasilitas,"ungkap Ical dalam launcing Censa di Epiwalk, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2013).
Sementara, Koordinator EPICENTRUM KEBANGSAAN (CENSA), Mahadi Rahman Harahap menyatakan, bagi CENSA, kreatifitas dan inovasi adalah senjata untuk menghadapi tantangan jaman. Bangsa yang kuat adalah bangsa yang kreatif dan inovatif.
"Dengan semangat kreatifitas dan inovasi, bangsa Indonesia menuju bangsa yang berdaulat, mandiri dan berkarakter," ungkap Mahadi.
Dalam merealisasikan visi dan misinya, CENSA sambung Mahadi, menjalankan sejumlah kegiatan antara lain dialog kebudayaan, pelatihan pengembangan kapasitas diri dan festival seni dan budaya. CENSA selanjutnya akan menjadi simpul besar komunitas anak muda kreatif bergerak secara lokal namun menjadi inspirasi secara nasional.
Alasan Censa menargetkan anak muda karena di dalam sejarah tercatat, bahwa perjalanan bangsa Indonesia tidak lepas dari peranan anak muda. Kebangkitan Nasional pada tahun 1908, Sumpah Pemuda pada tahun 1928, proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, bergantinya Orde Lama ke Orde Baru pada tahun 1966 serta dimulainya era reformasi pada tahun 1998 adalah beberapa momentum perubahan politik bangsa Indonesia yang digerakkan oleh generasi muda.
Selain itu melalui prestasi di bidang seni dan budaya, ilmu pengetahuan alam, olah raga dan lain sebagainya, banyak anak muda yang telah mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional.
Saat ini, menurut hasil Sensus Penduduk (SP) yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2010, jumlah remaja Indonesia mencapai 63,4 juta jiwa atau sekitar 26,7% dari total jumlah penduduk.
Hal ini akan berdampak pada peta kependudukan Indonesia. Diperkirakan pada tahun 2017, jumlah penduduk produktif, yaitu 15-64 tahun, akan lebih besar daripada usia non-produktif.[jat]
Selain itu, ARB menambahkan bahwa anak mudaj yang kreatif harus diberikan fasilitas untuk menuaikan kreatifitas.
"Harus diberikan fasilitas, anak Indonesia luar biasa masalahnya adalah fasilitas,"ungkap Ical dalam launcing Censa di Epiwalk, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2013).
Sementara, Koordinator EPICENTRUM KEBANGSAAN (CENSA), Mahadi Rahman Harahap menyatakan, bagi CENSA, kreatifitas dan inovasi adalah senjata untuk menghadapi tantangan jaman. Bangsa yang kuat adalah bangsa yang kreatif dan inovatif.
"Dengan semangat kreatifitas dan inovasi, bangsa Indonesia menuju bangsa yang berdaulat, mandiri dan berkarakter," ungkap Mahadi.
Dalam merealisasikan visi dan misinya, CENSA sambung Mahadi, menjalankan sejumlah kegiatan antara lain dialog kebudayaan, pelatihan pengembangan kapasitas diri dan festival seni dan budaya. CENSA selanjutnya akan menjadi simpul besar komunitas anak muda kreatif bergerak secara lokal namun menjadi inspirasi secara nasional.
Alasan Censa menargetkan anak muda karena di dalam sejarah tercatat, bahwa perjalanan bangsa Indonesia tidak lepas dari peranan anak muda. Kebangkitan Nasional pada tahun 1908, Sumpah Pemuda pada tahun 1928, proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, bergantinya Orde Lama ke Orde Baru pada tahun 1966 serta dimulainya era reformasi pada tahun 1998 adalah beberapa momentum perubahan politik bangsa Indonesia yang digerakkan oleh generasi muda.
Selain itu melalui prestasi di bidang seni dan budaya, ilmu pengetahuan alam, olah raga dan lain sebagainya, banyak anak muda yang telah mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional.
Saat ini, menurut hasil Sensus Penduduk (SP) yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2010, jumlah remaja Indonesia mencapai 63,4 juta jiwa atau sekitar 26,7% dari total jumlah penduduk.
Hal ini akan berdampak pada peta kependudukan Indonesia. Diperkirakan pada tahun 2017, jumlah penduduk produktif, yaitu 15-64 tahun, akan lebih besar daripada usia non-produktif.[jat]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar