INILAH.COM, Jakarta - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI
Perjuangan marah lantaran anggota TNI membuat keributan di kantor DPP,
Lenteng Agung Jakarta Selatan. Apalagi, anggota itu melakukan tindak
kekerasan dan pemukulan terhadap kader PDIP.
PDIP meminta pertanggungjawaban TNI atas kejadian ini. Karena, korban justru dari pihak partai yang tidak berbuat salah.
Sekjen DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo dalam keterangan persnya menjelaskan, kini kondisi di DPP sudah kondusif. Namun, sekitar pukul 22.00 Wib, Komandan Batalyon mendatangi kantor DPP.
"Komandan Batalyon tadi datang ke kantor DPP PDIP jam 22.00 Wib menemui saya sebagai Sekjen Partai dan Fungs Partai Bapak TB Hasanudin," jelas Tjahjo, Sabtu (20/4/2013) malam.
Dalam pertemuan tersebut, PDIP merasa dirugikan. Untuk itu, PDIP meminta pertanggungjawaban TNI atas kejadian itu.
"Pihak kami meminta diusut masalahnya dan meminta pertanggung jawaban karena masuk kantor partai dan melakukan pemukulan tanpa ada pertanyaan masalahnya," jelas Tjahjo.
Dua orang sempat diamankan oleh pihak partai. Wakil Sekjen Ahmad Baskara dan TB Hasanudin sudah melakukan interogasi kepada 2 Prajurit TNI tersebut.
Namun, karena banyaknya awak media yang datang ke DPP, pihak DPP PDI Perjuangan akhirnya mengadakan konfrensi pers. Selain dari pihak partai, juga sudah dipanggil ke DPP yakni Pangdam Jaya dan Garnisum Jakarta Selatan.
"Malam ini Wakil Sekjen saudara Baskara dan saudara Hasto melakukan konfrensi Pers di DPP karena banyaknya pemberitaan dan pers yang datang ke DPP. Bapak TB Hasanudin dari DPP sudah telepon Pangdam Jaya dan memanggil Garnisun Jakarta Selatan," jelas Tjahjo.
Seperti diberitakan sebelumnya, puluhan anggota TNI membuat keributan di kantor DPP PDI Perjuangan, kawasan Lenteng Agung Jakarta Selatan pada Sabtu (20/4/2013) malam.
Politisi PDI Perjuangan, yang juga Ketua DPD PDI Jawa Barat TB Hasanuddin kepada INILAH.COM, menceritakan kejadiannya.
Dia menceritakan, kejadian bermula sekitar pukul 19.35 Wib. Seorang anggota Yon Zipur 13, ribut di sekitar POM bensin sebelah kantor DPP.
"Ribut dengan seorang pemuda dan kemudian anak ini melarikan diri di tengah keramaian pengajian," kata TB, Sabtu (20/4/2013) malam. [gus]
PDIP meminta pertanggungjawaban TNI atas kejadian ini. Karena, korban justru dari pihak partai yang tidak berbuat salah.
Sekjen DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo dalam keterangan persnya menjelaskan, kini kondisi di DPP sudah kondusif. Namun, sekitar pukul 22.00 Wib, Komandan Batalyon mendatangi kantor DPP.
"Komandan Batalyon tadi datang ke kantor DPP PDIP jam 22.00 Wib menemui saya sebagai Sekjen Partai dan Fungs Partai Bapak TB Hasanudin," jelas Tjahjo, Sabtu (20/4/2013) malam.
Dalam pertemuan tersebut, PDIP merasa dirugikan. Untuk itu, PDIP meminta pertanggungjawaban TNI atas kejadian itu.
"Pihak kami meminta diusut masalahnya dan meminta pertanggung jawaban karena masuk kantor partai dan melakukan pemukulan tanpa ada pertanyaan masalahnya," jelas Tjahjo.
Dua orang sempat diamankan oleh pihak partai. Wakil Sekjen Ahmad Baskara dan TB Hasanudin sudah melakukan interogasi kepada 2 Prajurit TNI tersebut.
Namun, karena banyaknya awak media yang datang ke DPP, pihak DPP PDI Perjuangan akhirnya mengadakan konfrensi pers. Selain dari pihak partai, juga sudah dipanggil ke DPP yakni Pangdam Jaya dan Garnisum Jakarta Selatan.
"Malam ini Wakil Sekjen saudara Baskara dan saudara Hasto melakukan konfrensi Pers di DPP karena banyaknya pemberitaan dan pers yang datang ke DPP. Bapak TB Hasanudin dari DPP sudah telepon Pangdam Jaya dan memanggil Garnisun Jakarta Selatan," jelas Tjahjo.
Seperti diberitakan sebelumnya, puluhan anggota TNI membuat keributan di kantor DPP PDI Perjuangan, kawasan Lenteng Agung Jakarta Selatan pada Sabtu (20/4/2013) malam.
Politisi PDI Perjuangan, yang juga Ketua DPD PDI Jawa Barat TB Hasanuddin kepada INILAH.COM, menceritakan kejadiannya.
Dia menceritakan, kejadian bermula sekitar pukul 19.35 Wib. Seorang anggota Yon Zipur 13, ribut di sekitar POM bensin sebelah kantor DPP.
"Ribut dengan seorang pemuda dan kemudian anak ini melarikan diri di tengah keramaian pengajian," kata TB, Sabtu (20/4/2013) malam. [gus]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar