Jpnn
JAKARTA -
Seorang pegawai negeri sipil (PNS) bernama Rahardi bin Suhardi,
menjalani profesi ganda. Pria 47 tahun itu selain sebagai guru, juga
menjadi bandar, pengedar, sekaligus pemakai narkotika jenis sabu dan
ganja.
Rahardi adalah guru olahraga di sebuah sekolah dasar (SD) di bilangan Penjaringan, Jakarta Utara. Ia tertangkap tangan menyuplai paket sabu seberat 0,26 gram kepada sepasang suami istri pemilik salon, Muslim (37) dan Ade Kasriani (38).
"Saya pemakai, juga menjual sabu, bukan bandar besar, juga bukan karena gaji saya kecil," ucapnya di Mapolsektro Taman Sari, Selasa (23/4). Bapak enam anak itu diringkus di kontrakannya Jalan Kemukus, kelurahan Pinangsia, Tamansari, Jakarta Barat.
Hasil penelusuran kepolisian juga mengungkap Rahardi ternyata berkomplot dengan sindikat penjualan ganja kelas kakap asal Bandung, Jawa Barat melalui tersangka bernama Bantar Suliantoro (27). Sedikitnya 48 kilogram ganja siap edar berhasil diamankan dari kedua pelaku.
Ketika diwawancarai, PNS golongan 3D yang telah bekerja selama 14 tahun itu terang-terangan mengaku sebagai pemakai sekaligus pengedar narkotika jenis sabu. Namun ia memungkiri, praktik penyalahgunaan narkotika itu dilakukan selama ia bertugas sebagai guru olahraga.
Keempatnya kini mendekam di Mapolsektro Taman Sari. Tersangka Rahardi dijerat pasal 114 ayat (1) dan (2) juncto pasal 114 ayat (2) UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun penjara. "Hasil tangkapan kepolisian terhadap pasutri Muslim dan Ade berhasil mengungkap tersangka penjual sekaligus pengedar, salah satunya seorang guru olahraga," ujar Kapolsek Taman Sari, AKBP Maulana Hamdan kepada wartawan.(asp)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar