Jpnn
SLEMAN – Jenazah Erri
Yunanto, 21, sudah dimakamkan Selasa malam (19/5). Ratusan pelayat
membanjiri kediaman Erri di Dusun Biru, Trihanggo, Gamping, Sleman.
Isak tangis dari keluarga, kerabat dan
teman-teman pecah saat jenazah mahasiswa Universitas Atma Jaya
Yogyakarta (UAJY) itu tiba di rumah duka tadi malam (19/5) pukul 19.56
WIB. Jenazah dibawa dengan mobil ambulans Pemkab Sleman berpelat nopol
AB 1656 CE.
Setiba di rumah duka, jenazah yang
ditutup peti berwarna putih itu langsung disalati sebanyak lima
gelombang. Itu sebagai penghormatan terakhir kepada mahasiswa Jurusan
Teknik Industri.
Salat jenazah gelombang pertama dipimpin
Asyhadi, gelombang kedua diimami Bupati Sleman Sri Purnomo. Salat
gelombang berikutnya dipimpin Sukendar Endro Suharto, Sigit dan ketua
relawan Riyanto.
Ayahanda Erri, Bernard Nuryanto, 58,
sebelum upacara pemakaman mengungkapkan, anak bungsunya itu meninggalkan
kenangan yang sangat manis bagi keluarga. Sepekan sebelum dia berangkat
ke Merapi, menjalin hubungan yang harmonis lebih dari sebelumnya.
“Seminggu ini dia tidur tiga hari dengan
ibunya, sehari dengan saya,” katanya dengan suara terbata-bata. Erri,
kata ayahnya, memang sangat manja dan lebih dekat dengan ibunya.
Setelah disalati, dilakukan serah terima
dari relawan kepada kepala Desa Trihanggo. Keluarga mengaku sangat
berterimakasih dengan kekompakan warga Dusun Biru yang telah mem-back up
pemakaman. “Saya berterima kasih dengan gotong royong masyarakat Dusun
Biru dan relawan gabungan,” katanya.
Sementara itu Rektor UAJY G. Sri
Nurhartanto mengungkapkan, Erri adalah mahasiswa semester enam yang
baik, supel, mudah bergaul dan mengulurkan tangan untuk temannya yang
kesulitan
“Kami kaget dia harus mengalami musibah
yang berada di luar kemampuan manusia. Kami menyampaikan duka cita dan
sedalam-dalamnya atas berpulangnya putra bungsu keluarga Bapak Nuryanto
ini,” tuturnya.
Pihak kampus terus memantau evakuasi
dengan mengutus Mapala Palawa, termasuk wakil rektor 1, 2, dan 3. Sampai
dengan menjemput dari RSUD Boyolali sampai ke Jogja. “Dia anak yang
baik dan tidak akan terlupakan dosen dan pengajar di jurusannya,”
ujarnya.
Rektor juga menyampaikan terima kasih
kepada SAR Gabungan Jateng-DIJ, di mana para relawan telah mempertaruhan
nyawanya setelah mendengar kabar dan kondisi Erri yang terjatuh ke
kawah Merapi.
“Erri menjadi kenangan bagi semua
pecinta alam untuk berhati-hati dan mengikuti rambu-rambu pihak
berwenang,” kata Nurhartanto dalam sambutan pelepasan.
Sementara kakak Erri, Eki menyampaikan
sambutan pelepasan terakhir. Dengan mata berkaca-kaca dan sesekali
menghapus air matanya, ia memintakan maaf jika selama ini Erri punya
kesalahan dan mohon untuk mendoakan adiknya agar tenang dan mendapat
tempat yang baik di sisi Tuhan.
“Dia suka kumpul-kumpul, tapi tidak
berharap kumpulnya seperti ini. Bagi Erri, teman adalah segalanya. Saya
minta maaf jika Erri punya salah. Satu pesan dia, tetaplah bersahabat
karena sahabat bisa jadi saudara,” ungkapnya.
Diiringan salawat dan tangis kerabat
serta kawan-kawannya, jenazah penyuka futsal itu pun diberangkatkan ke
pemakaman desa setempat pukul 21.12 WIB. (cr3/yan/laz/ong)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar