New York (ANTARA News) - Harga minyak global naik pada Selasa (Rabu pagi
WIB), mendapat dorongan dari dolar yang lebih lemah karena para
pedagang menunggu laporan persediaan minyak mentah terbaru Amerika
Serikat.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate
(WTI) untuk pengiriman Juni, naik 1,50 dolar AS menjadi ditutup pada
60,75 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, lapor AFP dan
Xinhua.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juni, patokan minyak
dunia, maju menjadi menetap di 66,86 dolar AS per barel di perdagangan
London, naik 1,95 dolar AS dari penutupan Senin.
Kedua kontrak telah merosot pada Senin karena berlanjutnya kekhawatiran kelebihan pasokan global.
"Harga minyak mentah berbalik naik (rebound) kuat ... didukung oleh
dolar AS yang lebih lemah, sementara investor tetap berhati-hati
menjelang rilis laporan persediaan minyak mingguan," kata analis broker
Sucden, Myrto Sokou.
Dolar diperdagangkan terhadap euro di 1,1221 dolar pada sore hari,
turun dari 1,1154 dolar pada Senin sore di tengah aksi jual di pasar
obligasi global. Sebuah greenback yang lemah cenderung membuat komoditas
yang dihargakan dalam dolar seperti minyak mentah lebih menarik bagi
pembeli.
Pasar minyak menunggu laporan mingguan pada Rabu tentang persediaan
minyak AS dari Departemen Energi AS (DoE) untuk petunjuk tentang
permintaan di konsumen minyak mentah terbesar dunia itu.
Pekan lalu, DoE secara tak terduga melaporkan penurunan pertama
dalam stok minyak mentah komersial dalam 16 minggu, tetapi stok yang
masih di 487,0 juta barel, tetap pada tingkat tertinggi pada catatan
sepanjang tahun ini.
Para analis memperkirakan penurunan lagi dalam laporan Rabu, dengan
konsensus memperkirakan penurunan 500.000 barel dalam pekan yang
berakhir 8 Mei, menurut survei Bloomberg News.
Selain itu harga minyak juga naik karena Organisasi Negara-negara
Pengekspor Minyak (OPEC) meningkatkan proyeksi permintaan dalam laporan
bulanannya.
Permintaan minyak dunia pada 2015 kini diproyeksikan meningkat
sedikit lebih tinggi 1,18 juta barel per hari, dibandingkan dengan
pertumbuhan 0,96 juta barel per hari pada tahun sebelumnya, kata OPEC
dalam laporan yang dirilis, Selasa.
Revisi sedikit naik ke angka pertumbuhan 2015, terutama
mencerminkan sedikit kenaikan dalam persyaratan minyak di OECD Amerika.
Permintaan minyak mentah OPEC pada 2015 diperkirakan pada 29,3 juta
barel per hari. Ini menyusul sedikit penyesuaian naik dari bulan
sebelumnya dan merupakan kenaikan 0,3 juta barel per hari atas perkiraan
untuk 2014 di 29,0 juta barel per hari.
Pada April, produksi minyak mentah OPEC meningkat marjinal 18 juta
barel per hari menjadi rata-rata 30,84 juta barel per hari.
Pertumbuhan pasokan minyak non-OPEC pada 2015 diperkirakan akan
tumbuh sebesar 0,68 juta barel per hari, dibandingkan dengan peningkatan
2,17 juta barel per hari pada tahun sebelumnya.
Ketegangan geopolitik di Yaman juga membantu mendukung harga
minyak. Yaman berbatasan dengan produsen minyak utama Arab Saudi.
Kekhawatiran geopolitik Yaman membayangi dampak negatif dari kelebihan
pasokan global.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar