Jpnn
JAKARTA - Pengamat
politik dari Universitas Nasional Muflizar mengingatkan, peringatan Hari
Kebangkitan Nasional tahun ini haruslah menjadi perekat untuk mengingat
kembali apa yang diharapakan oleh para pejuang nasional dulu dan para
pendiri republik ini.
Tanggal 20 Mei, lanjutnya, merupakan
momen terbaik untuk menyatukan langkah dan berkontribusi dalam
pembangunan nasional. Dengan kata lain, harus menjadi momen memulai
revolusi mental.
“Bukan justru memanfaatkan peringatan
kebangkitan nasional untuk melakukan hal yang sifatnya justru menjadi
kontra produktif,” ujar Muflizar yang juga Direktur Publika Consulting
itu dalam keterangan persnya, kemarin.
Khusus bagi kalangan generasi muda dalam
hal ini mahasiswa, kebangkitan nasional harus dijadikan momentum untuk
menunjukkan kiprah di bidang keilmuan dan fokus pada hal yang berkaitan
dengan dunia kemhasiswaan.
Begitu pula halnya dengan para pekerja
atau buruh, peringatan kebangkitan nasional ini haruslah dijadikan
sebagai katalisator untuk sumbangsih pada dunia industri dan jasa.
“Mengingat kompetisi global, kita membutuhkan buruh yang memiliki kemampuan khusus agar bisa terus bersaing,”jelasnya.
Disisi lain, Muflizar menilai program
pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam semangat Nawacita, harus
diarahkan bagi tercapainya akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional
serta pemerataan distribusi kekayaan nasional.
Tentunya, hal ini harus dibarengi dengan
keberanian mengubah sikap mental jajaran birokrasi, agar punya
kemahiran dalam melakukan terobosan-terobosan.
“Revolusi mental,dalam konteks
mempersatukan seluruh energi positif nasional guna mewujudkan program
program pemerintahan,tentunya menjadi begitu penting untuk dilaksanakan
oleh seluruh elemen bangsa," sebutnya.
Menurut dia, ada begitu banyak
“pekerjaan- rumah “ yang harus di selesaikan secara solutif oleh
pemerintahan Presiden Joko Widodo. Diantaranya bidang ekonomi dan aspek
keamanan nasional. Roda perekonomian nasional tetaplah harus terus
digenjot untuk menghasilkan pertumbuhan eknomi di atas 6 persen.
"Meskipun tren dunia sedang menunjukkan
kelambanan, tetapi pemerintahan Joko Widodo harus tetap optimis mampu
mencapai pertumbuhan signifikan," ujarnya.
Meski diakui, tugas pemerintah bukanlah
pekerjaan yang mudah untuk dilaksanakan. "Diperlukan adanya stabilitas
politik nasional dan kesamaan visi dari seluruh elemen bangsa untuk
mendukung jalannya program pemerintahan yang dicanangkan Presiden Joko
Widodo,” ucapnya. (rl/jpnn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar