Andi Saputra - detikNews
Jakarta - Calon hakim agung Lanny Ramly menarik
perhatian Komisi Yudisial (KY) karena gaya hidup sederhananya. Meski
bergelar doktor dengan kekayaan Rp 6 miliar, namum dosen Fakultas Hukum
Universitas Airlangga (FH Unair) itu tidak terjebak pola hidup hedonis.
"Saya
sangat apresiasi yang dilakukan Dr Lanny Ramli. Dia menurut saya
merupakan manusia langka. Dalam realitas masyarakat Indonesia sekarang,
saya menduga dari 100 orang Indonesia yang bergelar doktor, mungkin
hanya Dr Lanny Ramli yang mau hidup sangat hidup," kata sosiolog Musni
Umar saat berbincang dengan detikcom, Selasa (26/5/2015).
Dalam
daftar kekayaannya, Lanny memiliki sebuah rumah yang ia beli mencicil
dan sudah lunas. Ia juga memiliki 2 unit apartemen yang disewakan. Dia
juga memiliki sebuah kos-kosan 8 pintu dengan tarif Rp 200 ribu per
kamar. Adapun rumah di Situbondo merupakan warisan dari mertua. Ia juga
mempunyai sebidang tanah yang dibelikan suaminya atas nama anaknya.
Tabungannya sendiri terdapat saldo Rp 617 juta.
"Oleh karena
lingkungan sosial Indonesia sangat jarang ditemukan manusia seperti Dr
Lanny. Pertama, perempuan pada umumnya sangat mengutamakan penampilan
dan fashion, sehingga sangat jarang ada perempuan yang berpendidikan
tinggi memiliki penghasilan dan tabungan yang memadai mau hidup sangat
sederhana," ucap Wakil Rektor Universitas Ibnu Khaldun ini.
Alasan
kedua mengapa Dr Lanny disebut manusia langka sebab lingkungan
pergaulan dan berbagai macam media sangat mendorong setiap orang untuk
hidup tidak sangat sederhana seperti yang ditunjukkan Dr Lanny.
"Alasan
ketiga, pejabat dan masyarakat Indonesia tengah berubah menjadi
masyarakat yang sangat hedonis. Hebatnya Dr Lanny tidak terpengaruh,"
ujar Musni.
Untuk menghilangkan stres, Dr Lanny gemar karaoke di
saat kerabat dan rekan-rekannya mendapat kenaikan pangkat atau ulang
tahun. Tapi bagai Lanny, kebahagiaan terbesar adalah bisa bertemu dengan
anak-anaknya dan bercengkerama bersama.
"Manusia langka seperti
Dr Lanny bisa menjadi contoh teladan di dalam masyarakat Indonesia.
Sebaiknya Dr Lanny diberi kesempatan untuk mengabdi sesuai bidang yang
dipilih karena yang bersangkutan bisa mengilhami masyarakat untuk hidup
sederhana dan mau menabung untuk masa depan," cetus Musni.
Salah
satu alasan Lanny hidup sederhana karena single parent dan harus
membiayai dua anaknya. Ia harus hidup hemat demi masa depan
anak-anaknya.
"Saya rajin menabung karena single parent. Baju
kadang-kadang saya pakai sampai 15 tahun, sepatu sampai sobek. Baju dua
minggu digilir-gilir, itu bisa. Tapi alhamdulillah, saya punya lebih
dari 14 baju," kata Lanny yang juga mengajar di berbagai perguruan
tinggi swasta di Surabaya ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar