Pewarta: Luqman Hakim
Yogyakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, mengatakan pemerintah Pakistan memberikan gelar Star of Pakistan
kepada istri Duta Besar Indonesia untuk Pakistan, Heri Listyawati. Dia
tewas di tempat dalam penerbangan helikopter di negara itu, Jumat lalu
(8/5).
"Pemerintah Pakistan menganugerahkan kepada almarhumah, Star of Pakistan," kata Marsudi, saat memberikan sambutan dalam upacara penghormatan terakhir terhadap jenazah Listyawati di rumah duka, di Ngampilan, Kota Yogyakarta, Kamis.
Menurut Marsudi, pemerintah Pakistan menganugerahkan gelar itu sebagai penghormatan kepada Listyawati atas jasanya dalam membantu kerjasama bilateral Pakistan dengan Indonesia.
Selain itu, kata dia, untuk mengenang peristiwa kecelakaan helikopter yang dialami almarhumah, pemerintah Pakistan juga menetapkan 10 Mei sebagai hari berkabung nasional.
"Kami serahkan jenazah almarhumah ibu Heri Listyawati Burhan Muhammad kepada keluarga disertai duka mendalam," kata Marsudi, mengakhiri sambutannya.
Selain Marsudi, upacara penghormatan terakhir itu juga dihadiri Kepala Badan Intelijen Negara, Marciano Norman, serta rombongan perwakilan dari pemerintah Pakistan.
Setelah acara penghormatan terakhir serta doa di rumah duka, jenazah langsung diberangkatkan menuju pemakaman keluarga pukul 16.00 WIB di Pemakaman Mondoliko, di Kelurahan Warung Boto, Kecamatan Umbul Harjo, Kota Yogyakata.
Heri Listyawati tewas dalam kecelakaan helikopter milik militer Pakistan di daerah pegunungan di Gilgit, Baltistan, Pakistan, Jumat (8/5). Kecelakaan itu menewaskan sejumlah orang, sementara Duta Besar Indonesia untuk Pakistan, Burhan Muhammad, terluka bakar serius dan dirawat di Singapura.
"Pemerintah Pakistan menganugerahkan kepada almarhumah, Star of Pakistan," kata Marsudi, saat memberikan sambutan dalam upacara penghormatan terakhir terhadap jenazah Listyawati di rumah duka, di Ngampilan, Kota Yogyakarta, Kamis.
Menurut Marsudi, pemerintah Pakistan menganugerahkan gelar itu sebagai penghormatan kepada Listyawati atas jasanya dalam membantu kerjasama bilateral Pakistan dengan Indonesia.
Selain itu, kata dia, untuk mengenang peristiwa kecelakaan helikopter yang dialami almarhumah, pemerintah Pakistan juga menetapkan 10 Mei sebagai hari berkabung nasional.
"Kami serahkan jenazah almarhumah ibu Heri Listyawati Burhan Muhammad kepada keluarga disertai duka mendalam," kata Marsudi, mengakhiri sambutannya.
Selain Marsudi, upacara penghormatan terakhir itu juga dihadiri Kepala Badan Intelijen Negara, Marciano Norman, serta rombongan perwakilan dari pemerintah Pakistan.
Setelah acara penghormatan terakhir serta doa di rumah duka, jenazah langsung diberangkatkan menuju pemakaman keluarga pukul 16.00 WIB di Pemakaman Mondoliko, di Kelurahan Warung Boto, Kecamatan Umbul Harjo, Kota Yogyakata.
Heri Listyawati tewas dalam kecelakaan helikopter milik militer Pakistan di daerah pegunungan di Gilgit, Baltistan, Pakistan, Jumat (8/5). Kecelakaan itu menewaskan sejumlah orang, sementara Duta Besar Indonesia untuk Pakistan, Burhan Muhammad, terluka bakar serius dan dirawat di Singapura.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar