New York (ANTARA News) - Harga minyak dunia naik pada Rabu (Kamis pagi
WIB), setelah data menunjukkan penurunan dalam persediaan dan produksi
minyak Amerika Serikat.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate
(WTI) untuk pengiriman Juli, naik 99 sen menjadi berakhir pada 58,98
dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, lapor AFP.
Patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman Juli, naik 1,01
dolar AS menjadi menetap pada 65,03 dolar AS per barel di perdagangan
London.
Data dari Departemen Energi AS menunjukkan pasokan minyak mentah AS
turun 2,4 juta barel dalam pekan yang berakhir 15 Mei dengan produksi
minyak harian jatuh 112.000 barel per hari menjadi 9,26 juta barel per
hari.
"Saya pikir itu sebuah laporan yang cukup bullish pada sejumlah bidang," kata Matt Smith, analis di Schneider Electric.
Penurunan produksi minyak bumi "tidak hanya sedikit, itu adalah gerakan nyata," kata dia.
Minyak mentah berjangka telah turun tajam pada Selasa di tengah
kekhawatiran tentang kelebihan pasokan dan kenaikan dolar. Sebuah
greenback yang kuat membuat minyak yang dihargakan dalam dolar lebih
mahal, sehingga mengurangi permintaan. Kekhawatiran mereka juga menahan
harga minyak mentah dari pementasan reli besar pada Rabu.
"Laporan itu mendukung tetapi pada saat yang sama kita memiliki
ancaman penguatan dolar tergantung di atas pasar," kata analis Saxo
Bank, Ole Hansen.
Commerzbank mengatakan pasokan yang tinggi akan bertindak sebagai
jangkar harga minyak kecuali Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC)
merubah kebijakan pada pertemuan 5 Juni.
"Pasar minyak akan terus kelebihan pasokan sampai OPEC secara
signifikan memangkas produksinya, meskipun ada sedikit kesempatan ini
terjadi," Commerzbank mengatakan.
"Strategi mempertahankan pangsa pasar yang dimulai OPEC pada akhir
November lalu, kemungkinan akan dikonfirmasi pada pertemuan 5 Juni."
(Uu.A026)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar