Ikhwanul Khabibi - detikNews
Jakarta - Presiden Joko Widodo telah memilih sembilan
perempuan dari berbagai latar belakang untuk menjadi tim panitia seleksi
(Pansel) pimpinan KPK jilid 4. Pimpinan KPK, Johan Budi mengaku sangat
optimistis dengan kinerja 9 srikandi pilihan Presiden Jokowi itu.
"Pemilihan
pimpinan KPK saat ini krusial dalam menentukan nasib lembaga KPK ke
depan. Peristiwa 'hiruk pikuk' yang dialami KPK di tahun terakhir
periode ketiga ini menjadi pembelajaran bagi KPK secara lembaga," kata
Johan Budi saat berbincang, Kamis (21/5/2015).
Johan menjelaskan,
9 srikandi yang tergabung dalam tim pansel pimpinan KPK itu akan sangat
menentukan kualitas para komisioner yang akan terpilih. Apalagi,
pimpinan KPK periode 2015-2019 akan menghadapi tantangan yang lebih
berat.
"Pimpinan KPK periode 2015-2019 ini menjadi penting posisinya terutama dalam proses seleksinya," jelas Johan.
Eks
juru bicara KPK itu sangat sadar bahwa banyak kepentingan politik yang
ingin ikut campur dalam seleksi pimpinan KPK. Tekanan politik ini juga
akan menjadi tantangan berat bagi kinerja tim pansel.
"Tentu akan
banyak kepentingan politik yang ingin berperan dalam memilih pimpinan
KPK. Karena itu dibutuhkan pansel yang kredibel, steril dari kepentingan
politik tertentu dan juga kapabel artinya paham benar tentang kebutuhan
sosok pimpinan untuk lembaga KPK," tutur Johan.
"Anggota Pansel
pimpinan KPK tentu harus steril dari campur tangan atau titipan pihak
manapun. Saya melihat pansel pimpinan KPK saat ini kredibel, punya
integritas serta multi pakar disiplin imu (karena KPK membutuhkan orang
yang tak sekadar paham hukum tapi juga paham manajemen dan teknologi).
Selain itu yang saya lihat pansel pimpinan KPK yang terpilih ini tidak
terafiliasi atau tidak punya hubungan dengan parpol tertentu," tegas
Johan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar