Pewarta: Helti Marini Sipayung
Bengkulu (ANTARA News) - Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal
TNI Moeldoko menanggapi santai rencana mahasiswa seluruh Indonesia yang
akan berunjukrasa memperingati Hari Kebangkitan Nasional pada Rabu
(20/5).
"Kalau mau demo tidak apa-apa, asalkan tertib," kata Panglima TNI Moeldoko di Bengkulu, Selasa malam.
Usai ramah tamah dengan Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah dan para
pejabat serta tokoh masyarakat dan tokoh agama di Bengkulu, Panglima
mengatakan berunjukrasa merupakan bagian dari demokrasi.
Namun, ia mengharapkan sejarah Hari Kebangkitan Nasional tidak dinodai dengan aksi anarkis.
"Kalau diwarnai anarkisme bisa mengundang penilaian negatif dari pihak luar," ucapnya.
Moeldoko menambahkan, peristiwa Harkitnas seharusnya dirayakan dengan
mengambil makna dan nilai historis di balik peristiwa bersejarah itu.
"Kalau berjalan tertib dan baik akan indah, rayakanlah dengan hal-hal yang produktif," katanya menambahkan.
Sebelumnya diberitakan bahwa Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
Universitas Indonesia Andi Aulia Rahman mengatakan, gabungan mahasiswa
dari berbagai universitas membatalkan unjuk rasa besar pada Rabu
(20/5/2015). Hal itu karena adanya isu tentang penyusupan agenda untuk
menurunkan Presiden Joko Widodo pada unjuk rasa tersebut.
Namun disebutkan bahwa para mahasiswa tetap akan turun ke jalan pada Kamis (21/5/2015).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar