VIVA.co.id - Dewi Septiani, pedagang bubur di
Kawasan Mutiara Gading Timur, Bekasi, tidak menyangka beras yang didapat
dari langganannya adalah beras plastik.
Kata Dewi, sejak pertama
kali membeli beras, baru kali ini dia mendapati beras yang "aneh"
setelah dimasak. Dewi biasa membeli beras dengan jenis yang sama di agen
beras langganannya seharga Rp8.000 per liter.
"Dari pertama saya beli beras, baru kali ini saya menemukan beras seperti ini," kata Dewi saat berbincang dengan tvOne, Selasa 19 Mei 2015.
Dewi
mengaku bingung saat memasak beras yang dibeli dari agen langganannya.
Padahal, beras yang dibeli Rabu 13 Mei 2015, seperti biasanya, jenis
Setra Ramos seharga Rp8.000 per liter.
Namun, keanehan itu terjadi ketika dia memasak beras untuk membuat bubur. Beras matang tidak sempurna. Tidak seperti biasanya.
"Kenapa
saya bilang ini beras sintetis, bahwa sudah tersebar informasi ada
beras sintetis dari China. Setelah saya teliti, dari kemiripan,
ciri-cirinya sama," ujar Dewi.
Dewi lantas menjelaskan ciri-ciri
beras palsu yang dia masak. Ketika matang, beras tidak matang sempurna,
menggumpal. "Pada saat dimakan, lengket di gigi atau mulut. Kalau beras
asli benar-benar lembut," kata Dewi.
Dia juga melihat, beras plastik tampak polos. Berbeda dengan beras asli yang terlihat ada seratnya.
Bahkan, lanjut Dewi, adiknya yang sempat memakan nasi dari beras yang dibelinya itu, mengeluhkan sakit perut.
"Adik
saya sempat makan beberapa sendok. Dia sempat mengeluh, kok rasanya
lain di mulut. Setelah dia makan agak perih perutnya. Saya bilang, sudah
jangan dimakan lagi. Akhirnya saya pakai beras yang baru," ujar Dewi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar