Ray Jordan - detikNews
Jakarta - Mahasiswa dari beberapa BEM kampus di Indonesia bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Apa yang dibahas dalam pertemuan itu?
Presiden
BEM Universitas Triksakti, Muhammad Puri Andamas mengatakan, para
perwakilan BEM berbagai kampus melakukan dialog langsung dengan Presiden
Joko Widodo di Istana Negara. Ada yang merasa puas di beberapa hal,
namun ada juga yang tidak puas.
"Kami berdialog langsung,
diskusi. Karena ini momen langka. Kita rindu bertemu langsung dengan
pemimpin negara. Setiap kampus diberikan kesempatan untuk sampaikan
agenda apa saja. Dan hari ini sudah dapat jawaban langsung, tapi ada
juga yang belum puas," ujar Puri di Kantor Presiden, Jl Medan Merdeka
Selatan, Jakarta Pusat, Senin (18/5/2015) malam.
Puri mengatakan,
dari pertemuan itu, didapat titik terang mengenai kasus pelanggaran
HAM. Tuntutan yang diajukan oleh kampus Trisakti dan Atma Jaya
ditanggapi serius oleh Jokowi.
"Hari ini ada titik terang kasus
HAM. Karena seluruh rekomendasi yang kami sampaikan dari Trisakti dan
Atma Jaya, dan beliau berjanji untuk follow up minggu depan. Lima
tuntutan benar-benar dianggap sebagai tuntutan serius," terang Puri.
"Diskusi
hari ini buat kami dapat jawaban dari Presiden Jokowi sebagai harapan
baru untuk Indonesia, untuk menyempatkan waktu berdialog dengan
mahasiswa. Beliau berjanji bahwa kesempatan ini bukan yang terakhir.
Selain HAM dan pendidikan, lalu juga dibahas masalah BBM," tambah Puri.
Sementara
itu, Presiden BEM Universitas Indonesia (UI) Andi Aulia Rahman mengaku
belum puas saat bisa berdialog langsung dengan Presiden Jokowi.
"Banyak yang harus diperbaiki pemerintah. Banyak isu, dan jawaban
presiden yang buat kami tidak puas soal kasus itu. Ada beberapa jawaban,
bahwa hari ini tidak miliki hasil. Presiden, sebagai kepala negara dan
pemerintahan janjikan transparansi, berapa triliun yang dialihkan ke
kesehatan dan infrastruktur," jelas Andi.
"Terkait kenaikan BBM,
negara keluarkan kebijakan harga batas atas dari harga BBM yang sudah
naik turun. Nanti presiden akan keluarkan aturan lewat Kementerian
ESDM," tambahnya
Andi juga menegaskan, pihaknya tidak akan
mengurungkan niat untuk melakukan aksi unjuk rasa terhadap Jokowi pada
20 Mei 2015 nanti, meski sudah bertemu langsung dengan Presiden Jokowi.
"Setelah
hari ini, mahasiswa tidak akan diam dalam hal kritik. 20 Mei, mahasiswa
akan turun ke jalan, bahwa apa yang kami tuntut hari ini, ternyata
banyak yang belum selesai," kata Andi.
"Kami tidak akan paparkan
masalah, karenan sekeliling presiden banyak menteri, dirjen yang
paparkan. Kedatangan kami adalah respons pemerintah," tambahnya.
Selain
Trisakti dan UI, hadir juga Ketua BEM dari Universitas Gadjah Mada
(UGM), Universitas Padjajaran (Unpad), Telkom University, Universitas
Parahiyangan (Unpar) dan IISIP. Mereka diberi kesempatan untuk
menyampaikan aspirasi kepada Presiden.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar